SAMARINDA – Kepolisian Daerah Kalimantan Timur (Polda Kaltim) launching tiga aplikasi layanan masyarakat berbasis teknologi yang akan digunakan oleh masyarakat Kota Samarinda.
Tiga aplikasi itu nantinya bisa menjadi aduan dari berbagai keluhan dan masalah sosial melalui krisis center Polresta Samarinda.
Tiga aplikasi tersebut yakni, Telabang Mandau, Pesut Mahakam, Quick Response 110 Polresta Samarinda.
Kapolda Kaltim, Irjen Herry Rudolf Nahak mengatakan bahwa ketiga aplikasi ini sesuai dengan arahan Kapolri untuk perubahan menuju transformasi digital yang presisi.
“Aplikasi ini dalam rangka meningkatkan pelayanan Polri khususnya pelayanan Polresta Samarinda kepada masyarakat,”ucapnya saat diwawancara awak media di big mall, Selasa, (21/12/21).
Saat ini aplikasi tersebut sudah bisa digunakan, masyarakat bisa mengaksesnya melalui HP masing-masing baik android maupun app store.
Sehingga dimana pun dan kapan pun masyarakat bisa meminta layanan melalui tiga layanan yang sudah disediakan secara cepat dan maksimal membantu melayani dan mengayomi masyarakat.
“Sebagaimana kita lihat tadi layanan ini berbasis teknologi, sehingga apabila masyarakat membutuhkan bantuan Polri maka masyarakat dapat menggunakan aplikasi-aplikasi tersebut untuk meminta layanan cepat anggota Polri, anggota Polresta khususnya,”beber Irjen Herry Rudolf Nahak.
Irjen Herry Rudolf Nahak Mengakui bahwa pelayanan berbasis teknologi ini terobosan baru Polri dalam mengoptimalkan zaman teknologi, hal ini membutuhkan dukungan dari Walikota Samarinda dan Dandim 091/Samarinda serta seluruh stakeholder untuk mengevaluasi pelaksanaan layanan dan menyempurnakan dimana letak kelemahannnya.
“Untuk itu saya minta dukungan dari bapak walikota dari dandim, dari kapolres dan seluruh stakeholder. Mari kita sama-sama melakukan evaluasi terus-menerus pelaksanaan layanan ini. Karena ini baru, perlu penyempurnaaan, mari kita sama-sama mengevaluasi dimana kelemahannya,”ajaknya.
Dia menjelaskan, dengan revolusi industri 4.0 maka Polri membenahi diri dengan mengupayakan pelayanan yang berbasis teknologi ini agar mampu mendekatkan pelayanan.
Menurut dia, semua masyarakat bisa mengakses dan melaporkan masalah kriminal, lakalantas serta gangguan kemananan dan ketertiban masyarakat.
Irjen Herry Rudolf Nahak mengatakan bahwa ada anggota yang siaga selama 24 jam yang terintegrasi di command center dengan aplikasi pesut Mahakam. Dibagi menjadi 11 titik dengan jumlah anggota sekitar 130 yang akan langsung ke TKP terdekat setelah mendapat aduan dari masyarakat.
Dlam layanan tersebut akan di tempuh dengan waktu maksimal 10 menit setiap TKP sehingga cepat dan tanggap membantu masyarakat.
“Supaya aplikasi bisa betul-betul bermanfaat bagi masyarakat, Semua yang membutuhkan layanan Polri bisa mengakses, Karena ini baru lebih dari 130 orang saya tempatkan secara langsung di Polresta samarinda untuk menbantu masyarakat 24 jam,”pungkasnya. (Dod)