Sekretaris Komisi IV Terangkan Tiga Budaya Politik yang Perlu Diketahui Masyarakat

Sekretaris Komisi IV DPRD Samarinda,.Deni Hakim Anwar

Samarinda, Beri.id– Sekretaris Komisi IV DPRD Samarinda Deni Hakim Anwar memberikan penjelasan mengenai tiga jenis budaya politik yang mencerminkan tingkat partisipasi politik dalam masyarakat. Ketiga jenis budaya politik tersebut melibatkan politik parokial, politik kaula, dan budaya politik partisipan.

Deni menjelaskan bahwa budaya politik parokial merujuk pada tingkat partisipasi politik yang terbilang masih sangat minim saat ini. Sebab Budaya politik suatu masyarakat dianggap parokial jika orientasi mereka terhadap keempat dimensi penentu budaya politik mendekati nol atau bahkan tidak menunjukkan perhatian sama sekali terhadap dimensi-dimensi tersebut.

Sementara itu, budaya politik kaula menggambarkan masyarakat yang telah mencapai tingkat kemajuan sosial dan ekonomi, namun tetap bersikap pasif.

“Budaya politik suatu masyarakat dianggap kaula jika terdapat orientasi tinggi terhadap pengetahuan umum mengenai sistem politik dan pemahaman terkait penguatan kebijakan pemerintah,” ujarnya dalam sebuah kesempatan diskusi yang digelar oleh Forum Politisi Muda Indonesia (FPMI) Kaltim.

Terakhir, budaya politik partisipan mengindikasikan tingkat kesadaran politik yang sangat tinggi. Masyarakat pada jenis budaya ini mampu menyuarakan pendapat dan aktif terlibat dalam aktivitas politik. Ini mencerminkan pemahaman yang kuat terhadap keempat dimensi penentu budaya politik.

“Masyarakat yang mengikuti budaya politik partisipan memiliki pengetahuan yang memadai tentang sistem politik secara umum, peran pemerintah dalam pembuatan kebijakan, dan berpartisipasi secara aktif dalam proses politik,” tutupnya.

 

(ADV/DPRD Samarinda)