BERI.ID – Ketua Komisi III DPRD Kota Samarinda, Deni Hakim Anwar, menyoroti besarnya alokasi anggaran pada proyek pembangunan Driving Range Golf, di kawasan GOR Segiri, khususnya pada komponen pengadaan teknologi digital.
Ia juga mengungkapkan bahwa sekitar 45 persen dari total anggaran Rp33 miliar, tahun ini terserap untuk golf service system, yang diimpor langsung dari Korea Selatan.
“Kalau dilihat dari struktur anggarannya, 45 persen itu tersedot untuk sistem layanan golf. Ini satu paket IT dari Korea yang katanya juga digunakan di Lapangan Arjuna dan Dago,” ujar Deni, Selasa (15/7/2025).
Sistem teknologi yang dimaksud mencakup perangkat digital untuk mendukung operasional lapangan golf secara otomatis.
Menariknya, pengadaan ini dilakukan dengan skema pembelian putus, tanpa kontrak tahunan seperti praktik umum di sektor layanan digital.
“Artinya, Pemkot Samarinda beli langsung semua perangkat dan sistemnya, tanpa biaya operasional tahunan ke penyedia. Tapi ini juga sekaligus jadi tantangan, bagaimana memastikan sistem itu tetap optimal ke depan,” tegasnya.
Selain golf service system, sekitar 39 persen anggaran dialokasikan untuk pemasangan tiang dan jaring pengaman, yang membentengi area latihan seluas hampir 1 hektare.
Komponen ini penting untuk menjaga keamanan, agar bola tidak menyasar keluar dari area latihan.
Di tengah nilai investasi yang besar, Deni juga menekankan perlunya pengelolaan profesional agar proyek ini tidak menjadi beban daerah di masa depan.
Ia mengingatkan, setelah pembangunan rampung, justru tantangan utamanya ada pada keberlanjutan manfaat dan kualitas layanan.
“Jangan sampai proyek semegah ini jadi rusak karena salah kelola. Ini aset mahal milik kota, harus dijaga oleh manajemen profesional,” ujar politisi muda itu.
Komisi III juga menilai proyek ini memiliki potensi besar untuk menjadi sumber baru Pendapatan Asli Daerah (PAD), mengingat konsep digitalnya disebut sebagai yang pertama di Kalimantan.
Dengan perpaduan antara fasilitas olahraga modern dan pendekatan komersial, driving range ini berpeluang menarik minat kalangan menengah atas di Samarinda maupun luar daerah.
“Kalau ini berjalan baik, bisa jadi mesin PAD baru. Tapi ingat, konsep bagus saja tidak cukup kalau tidak didukung pengelolaan yang tepat,” tandas Deni.
Pihak kontraktor sendiri menargetkan pembangunan tahap kedua akan rampung pada November 2025 dan seluruh perangkat sistem dari Korea telah tiba dan siap untuk instalasi.
Diketahui, nilai total investasi proyek ini menyentuh Rp60 miliar, dengan anggaran di tahap pertama sebesar Rp27 miliar dan tahap kedua Rp33 miliar, dengan lahan kurang lebih seluas 9.800 meter².
Di dekat Driving Range Kawasan Gor Segiri ini nantinya juga akan dibangun Sport Hub, mulai dari kolam renang, cafe, hingga tempat gym, total anggarannya mencapai Rp19,7 miliar, dan waktu pelaksanaan 8 bulan. (lis)