Pabrik Metanol Akan Dibangun Dengan Nilai Investasi 2500 USD, Pupuk Indonesia Pastikan Setengah Nilai Investasi

BONTANG – Dalam rangkaian kegiatan rapat kordinasi (rakor) BUMN se-Indonesia, ratusan perusahaan BUMN memeriahkan Gala Dinner di Grand Equator Hotel, Minggu 28 Oktober 2018 malam.

Rakor ini diikuti oleh ratusan peserta yang terdiri dari Kementerian BUMN, Dirut BUMN, Dirut Keuangan Holding BUMN dan tak kalah penting adalah generasi muda perwakilan berbagai BUMN yang tersebar di seluruh Indonesia.

PKT selaku tuan rumah rapat koordinasi (Rakor) BUMN 2018, mengajak jajaran direktur utama BUMN beserta perwakilan generasi Milenial dari tiap BUMN berbaur bersama insan media.

Suasana malam Gala Dinner semakin seru dan meriah, saat Direktur Utama Pupuk Indonesia, Aas Asikin Idat menghibur audiens bersama Asidat Band. Penampilan eks Direktur Utama Pupuk Kaltim itu menyemangati para peserta kegiatan.

Selain untuk memperingati Hari Sumpah Pemuda, kehadiran generasi milenial dinilai penting dalam membangun bangsa melalui berbagai sektor, seperti halnya industri.

Kegiatan rutin yang diselenggarakan ini bertujuan meningkatkan sinergisitas antar perusahaan BUMN, ajang berbagi pengetahuan, serta untuk mempertajam kepemimpinan, wawasan dan semangat kolaborasi. Menteri BUMN Kabinet Kerja, Rini Soemarno turut hadir dan memimpin langsung gelaran rakor.

Usai menikmati makan malam, Direktur Utama Pupuk Kaltim, Bakir Pasaman menyempatkan diri berdialog dengan awak media. Dalam wawancara, Bakir menyinggung mengenai pembangunan pabrik metanol di Kota Bontang.

“Pembangunan pabrik metanol ini sebagai upaya pengembangan perusahaan,” katanya.

Pembangunan industri petrokimia ini dianggap sesuai dengan kebijakan pemerintah yang menginginkan penerapan B30 atau bahan bakar campuran 30 persen. Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa proyeksi metanol tersebut kemungkinan dapat lebih tinggi.

“Sepanjang 2019, perusahaan akan berusaha mengentaskan berbagai persetujuan, perjanjian hingga aspek lainnya,” ujar Bakir.

Lanjut nya, Pupuk Kaltim butuh 36 bulan untuk menyelesaikan kontruksi pabrik. Rencananya, 2020 mendatang sudah akan ditentukan kontraktor yang akan melakukan pembangunan kontruksi pabrik. Sehingga 2023 nanti pabrik metanol tersebut diharap sudah bisa beroperasi.

 

Berkisar 2500 juta USD total kebutuhan investasi. Rencana pendanaan akan terbagi dalam bentuk dewan venture. Pupuk Indonesia harus memiliki sebagai besar nilai investasi. Artinya Pupuk Indonesia grup memiliki setengah nilai investasi, sisanya kemudian dari investor asing.

“Sudah banyak yang berminat karena di sini menarik. Pupuk Kaltim infrastrukturnya sudah bagus,” tambahnya.

Pembangunan pabrik metanol ini, kata Bakir, sesuai dengan keinginan Dirut Pupuk Indonesia, Aas Asikin Idat. Yakni keberadaan atau pembangunan pabrik metanol dipercepat. Sebab wilayah Pupuk Indonesia maupun Pupuk Kaltim berada di Asia Tenggara yang termasuk negara penghasil gas, namun methanol usage itu paling rendah. (Adv)