Daerah  

KKSS Gelar Maulid Nabi Dan Muhasabah Dipenghujung 2019

SAMARINDA – Kerukunan Kelurga Sulawesi Selatan (KKSS) gelar acara Maulid Nabi SAW 1440 H, Pada Minggu (30/12/18) di Gedung Graha Mulya, jalan Bung Tomo Samarinda Sebrang.

Agenda ini dilakukan sekaligus muhasabah diri di penghujung tahun 2018 M. Dalam Muhasabah diisi dengan ceramah dan tausiyah oleh Ustadz Dr. M. Agus, M. TH. I Dosen STAI Mangkoso, sekaligus pengasuh DDI Mangkoso Sulsel

Sofyan Hasdam mengatakan meskipun momen maulid sudah lewat yang penting muhasabahnya guna merenungkan diri menuju 2019.

“Kita lebih pada muhasabah, bagaiaman kita merenung kesalahan di waktu belakang supaya tidak terulang lagi di 2019 mendatang,” Ucap Sofyan Hasdam ketua Badan Pengurus Wilayah KKSS Kaltim.

Dalam sambutannya mantan walikota Kota Bontang ini juga membeberkan usul nama jembatan kembar yang saat ini sedang proses pengerjaan.

Dirinya mengusulkan nama jembatan kembar “Lamohang daeng mangkona” sebagai jembatan penghubung antara Samarinda Sebrang dan Samarinda kota, nama itu di beberkannya karena ada nilai sejarah

“Kita hanya coba mengusulkan mengingat proses sejarah Samarinda khususnya Samarinda Sebrang mulanya dari Lamohang daeng mangkona,” tuturnya

Namun begitu Ia mengakui, usulan tidak begitu langsung disetujui, perlu ada pertimbangan, usulan ke DPR.

Masyarakat Sulawesi selatan dikenal giat dan sebagai pekerja keras juga diakui Isran Noor Gubernur Kaltim saat hadir memberikan sambutan dalam acara ini. Dari awal keberadaanya diKaltim terlebih di Samarinda seberang sudah meninggalkan suatu karya yang menjadi icon kota Samarinda

“sejak awal mereka sudah menjadi pelaku sejarah dan bertempat tinggal diseberang ini melalui sultan KUKAR, dan kedudukan mereka menghasilkan suatu karya yg luar biasa, namanya sarung Samarinda,” sebutnya

Mengenai usulan penamaan jembatan kembar, dirinya menyebut akan mempertimbangkan.

Acara yang dipersiapkan selama seminggu ini mulanya diragukan untuk menghadirkan ratusan peserta, menurut H. Fahrulah ketua panitia acara direncanakan sedikit dadakan.

“ awalnya ragu, tapi alhamdulilah dengan semangat kebersamaan acara juga bisa terlaksana hingga dihadiri pengurus tiap wilayah,” sebut Fahrulah

Acara kemudian di akhiri dengan penampilan kesenian khas daerah Sulsel, pun diikuti undian pemenang karya ornamen berciri khas kan daerah Sulsel seperti kapal layar dan ornamen jenis lainnya. (Fran)