Samarinda, Beri.id – Pemerintah Kota (Pemkot) Samarinda tengah menimbang-nimbang opsi mengadopsi sistem bus listrik. Hal ini dianggap sebagai langkah solutif terhadap permasalahan kemacetan yang semakin menjadi sorotan di tengah pertumbuhan penduduk yang pesat.
Rencana yang digaungkan oleh Dinas Perhubungan (Dishub) Samarinda ini pun mendapat atensi dari Sekretaris Komisi III DPRD Samarinda, Mohammad Novan Syahronny. Saat disinggung tentang dukungan terhadap langkah inovatif Pemkot Samarinda melalui Dishub, Novan menekankan pentingnya memastikan bahwa infrastruktur pendukung, termasuk halte bus, merata dan mampu memberikan manfaat maksimal untuk seluruh wilayah kota.
Evaluasi mendalam ini, menurutnya, harus menjadi dasar bagi penyusunan kebijakan yang efektif dan berkelanjutan dalam menanggulangi masalah kemacetan yang melanda kota ini. Evaluasi lebih lanjut diharapkan dapat menjadi landasan bagi pembuatan kebijakan yang dapat memberikan solusi efisien dan berkelanjutan bagi permasalahan kemacetan di kota Samarinda.
“Kita harus memastikan bahwa infrastruktur pendukung, seperti halte, benar-benar mencakup seluruh wilayah dan mampu memberikan manfaat maksimal,” kata Novan.
Politikus Partai Golkar ini mempertanyakan kemampuan rencana ini dalam memberikan solusi konkret, terutama di wilayah-wilayah yang masih kekurangan infrastruktur transportasi publik. Meski sebagai mitra pemerintah yang mendukung inovasi, Novan menegaskan perlunya evaluasi mendalam terhadap rencana ini.
Pandangan kritis Novan tidak hanya mencakup aspek infrastruktur saat ini, tetapi juga melibatkan perencanaan Kota Samarinda sebagai penyangga Ibu Kota Nusantara (IKN), yang diperkirakan akan menghadapi peningkatan signifikan pada kepadatan penduduk dan tingkat kemacetan jalanan di masa depan.
“Bagaimana kita bisa yakin bahwa langkah-langkah ini akan memberikan solusi konkret bagi masyarakat yang tinggal di dalam gang atau daerah terpencil,” tutup Novan.
(ADV/DPRD Samarinda)