KUTAI KARTANEGARA – Keberadaan UKM Center dirasa cukup membantu pelaku usaha di Kabupaten Kutai Karrtanegara (Kukar). Keberadaanya memberikan manfaat dan memfasilitasi pelaku usaha kecil.
Di kabupaten Kukar hampir semua kecamatan telah memiliki UKM center. Tetapi belum didorong secara maksimal agar terus bertahan dan bisa menjalankan bisnisnya secara berkesinambungan.
Penyebabnya karena letaknya yang kurang strategis. Sehingga tidak mampu meningkatkan daya beli masyrakat ke ukm center. Padahal apabila berada pada posisi yang strategis. UKM center bisa memberi peran besar terhadap pelaku usaha.
Misalnya saja UKM Center yang berada dikawasan Jalan Kartini, Disaat dihantam Pandemi, mereka salah satu yang tetap bertahan, dengan menjual beragam jajanan atau oleh oleh khas Kutai. Meskipun omset yang didapat alami penuruan cukup dratis.
Kepala Dinas Koperasi dan UKM Kutai Kartanegara (Kukar) Tajuddin menyarankan agar UKM Center tetap produktif. Yaitu dengan memilih lokasi yang strategis.
Dirinya mencontohkan UKM Center di Muara Badak tidak aktif karena lokasinya bukan di daerah pusat promosi produk usaha warga. Alhasil lokasinya kurang strategis.
“Sebenarnya bagus di rest area. Karena itu bisa ramai pengunjungnya,” sebut Tajuddin belum lama ini.
Ada lagi UKM Centre yang siap dibangun di Kecamatan Loa Janan yang posisinya berdekatan dengan kantor camat. Lokasinya pun dekat dengan jalan raya yang menghubungkan antar kota dan kabupaten di Kaltim.
“Pengelolaan UKM Center bisa dikolaborasikan antara badan usaha milik desa, pelaku usaha dan Koperasi binaan Diskop dan UMKM. Jika ini disinergikan, maka ke depannya akan makin baik,” ujarnya.
Tajuddin mengatakan, Bumdes bisa mengelola pembangunan pasar pemerintah. Di saat bersamaan, ketika UKM membutuhkan modal, maka koperasi dapat menyediakannya.
“Menurut Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2013 tentang Lembaga Keuangan Mikro, hanya tiga lembaga yang boleh mengelola simpan pinjam uang ke masyarakat seperti finance, bank, dan koperasi,” jelasnya.
Pemerintah pun memperbolehkan pelaku UKM bekerja sama dengan pihak swasta. Salah satunya untuk promosi produk UKM. Dia menyebut, Dinas Koperasi dan UKM Kukar pernah berusaha mendekatkan produk UKM dengan pasar-pasar modern.
Langkah lain, pihaknya bekerja sama dengan Bank Indonesia (BI) untuk membuat pelatihan cara mempromosikan produk UKM. Materi-materi promosi digital pun sudah diajarkan secara mendalam kepada pelaku usaha di Kukar.
“Kami sudah mulai rintis dengan bupati dan Bank Indonesia. Digitalisasi UKM dan pemasaran secara online bagi pelaku UMKM,” tuturnya.
(Fran)