SAMARINDA – PT. Pupuk Kaltim (PKT) perluas cakupan program agro solution di Kalimantan Timur. Program ini diyakini sebagai solusi untuk mengembangkan pertanian.
Komoditi agro solution yang sedang berjalan di Kalimantan Timur adalah tanaman padi. Kekinian merambah tanaman jagung hibrida. Program ini sudah berjalan diberbagai provinsi di Indonesia.
Belum lama ini Pihak PKT sosialisasi program agro solution pada kelompok tani yang ada di Kecamatan Muara Badak, tepatnya di Desa Tanah Datar, Kutai Kartanegara.
“Sementara memang yang berjalan adalah tanaman padi, kita akan kembangkan ke komoditas jagung, saat ini kita mulai sosialisasi di Kukar,” kata Rendy Purwadi selaku account eksekutif provinsi Kaltim kaltara, Pupuk Kaltim.
Berbagai kendala kerap dihadapi petani. Dari rendahnya produktivitas pertanian dan harga agro-input (pupuk, pestisida, benih dan lainnya) tidak terjangkau.
Masalah lain, petani juga musti berhadapan dengan minimnya akses ke lembaga keuangan, harga jual hasil panen cenderung turun ketika panen raya, belum terlindunginya petani dari risiko gagal panen, infrastruktur yang terbatas, serta kendala lainnya.
Rendy meyakinkan bahwa agro solution ini betul-betul solusi dalam pertanian, karena pihaknya menyiapkan solusi mulai aspek perbankan hingga tahap pemasaran.
Menurut dia ada dua aspek fundamental yang mendasari permasalahan pertanian. Yakni akses permodalan dan pemasaran.
Menjawab hal tersebut, Pupuk Kaltim melakukan Memorandum Of Understanding (MOU) dengan berbagai stakeholder. Yakni pemerintah provinsi, Jasindo, BPD Kaltim Tara, BRI hingga Bulog.
“Jadi para petani tinggal menanam saja dan mengolah lahan. Akses permodalan dan pemasaran kita siapkan,”ungkap Rendy.
Mitigasi resiko gagal panen pun dilakukan. Dari aspek unsur huru tanah. Pihaknya siapkan fasilitas mobile uji tanah untuk mengetahui seberapa besar unsur hara dalam tanah.
Hal tersebut akan ditutupi dengan dosis pemupukan untuk pengolahan lahan, sehingga lahan lahan yang potensi mengalami gagal panen dari aspek dari aspek itu bisa antisipasi.
Kemudian dengan target resiko, misalnya bencana alam dan lainya, pihaknya sudah MOU dengan pihak asuransi. Mekanismenya itu diserahkan pada semua stakeholder masing masing yang akan terlibat.
“Jika gagal panen, kita sudah ada kesepakatan juga dengan asuransi. Mekanismenya kita serahkan pada SOP asuransi, karena mereka yang punya SOP sendiri untuk fasilitas asuransi,”bebernya.
Sementara mengenai target area, pihaknya tidak membatasi. Mereka open, dan siap fasilitasi siapapun yang ingin bergabung dalam program agro solution.
“Mau bera ribu hektare pun maka kita akan bantu karena khususnya di Kaltim,”
Menanggapi program tersebut H. Muksin selaku anggota kelompok tani di daerah tersebut menyambut baik program agro solution ini. Menurut dia program ini sangat membantu para petani.
Dia berharap program ini tak sekedar sosialisasi tetapi bisa berlanjut hingga tuai hasil.”Insyaallah petani juga siap,”katanya. (Fran)