Beri.id, KUTIM – Jalan menuju dua desa, desa Mata Air dan desa Bukit Permata kondisinya rusak parah, kondisi yang terjadi bertahun tahun itu tak kunjung diperbaiki.
Sejumlah warga meluapkan kekecewaannya dengan melakukan aksi tanam pohon pisang ditengah jalan.
Sekretaris Desa Mata Air, Nano Susanto mengatakan aksi itu sebagai bentuk protes kepada pemerintah, dalam hal ini pemerintah Kutai Timur (Kutim).
Nano begitu ia disapa menyebutkan bahwa jalan itu merupakan akses vital masyarakat kedua desa itu. “masyarakat disini kan dominan pekerjaan sebagai petani, kebun dan peternakan, mereka merasa terhambat kalau kondisi terus seperti, ini juga menghambat dalam perputaran ekonomi,” ungkapnya.
Nano menceritakan, kedua desa itu dikelilingi banyak perusahaan. Dari perusahaan sawit hingga batu bara. Namun ungkap dia, selama ini sejumlah perusahaan kurang berkontribusi dalam pembangunan desa.
Rusaknya infrastruktur jalan juga turut menghambat mobilitas warga menuju kerumah sakit. “ketika ada warga yang sakit dan ingin berobat, ia mengaku cukup kesulitan menembus jalan itu untuk ke Kota,” urainya.
Pihaknya berharap agar pemerintah segera mengambil sikap. Bahkan mereka mengancam akan geruduk DPRD Kutim untuk menyampaikan aspirasinya.
Aksi protes itu pun telah beredar dilaman media sosial. Terlihat sejumlah warga menutup jalan dengan pohon pisang.
Tidak menungu lama, sehari setelah aksi berjalan akhirnya tuntutan warga ini sampai ke telinga Bupati Kutai Timur, Ismunandar.
Dalam rilis tertulisnya, bupati Kutim itu langsung memberikan instruksi kepada dinas Pekerjaan Umum untuk menindak lanjuti keluhan masyarakat,
“Alhamdulillah direspon cepat oleh Dinas Pekerjaan Umum (PU) bekerja sama dengan Forum Multi Stake Holder Corporate Social Responsibility (MSH-CSR),”tulis Ismunandar.
Ismunandar menyebutkan, pada Kamis (16/1/2020) sebuah alat berat sudah diturunkan untuk menurunkan bahan material tanah melapisi kondisi jalan yang rusak.
Perwakilan dari Dinas PU dan perusahaan juga sudah berada di lapangan memonitoring.
“Terimakasih untuk para pihak yang sudah ikut merespon kebutuhan mendesak warga Kaubun kali ini. Khususnya PT GAM dan PT Telen berkoordinasi dengan OPD dan Forum MSH CSR,”imbuhnya.
Dirinya berharap, kedepan seluruh perusahaan bisa responsif, tanggap untuk melakukan perbaikan jalan disekitar operasionalnya. Apalagi menyangkut akses jalan masyarakat sehingga dapat normal kembali.
(Fran)