Pemuda Kaubun Bersama DPRD Kutim Akan Gelar Dialog Bahas Penanganan Banjir

Dua Anggota DPRD Kutim Dapil V, Akan Mengundang Pihak Perusahaan Pertambangan Batubara PT GAM dan Perkebunan Kelapa Sawit PT Gunta Samba Untuk Hadir Bicara

Kondisi Banjir saat melanda perkampungan warga di Kaubun, Kutai Timur (ist)

KUTAI TIMUR – Polemik banjir tak kunjung selesai yang terjadi di wilayah Kecamatan Kaubun tepatnya di Desa Bumi Etam, Desa Kadungan Jaya dan Desa Pengadan Baru, beberapa rumah menjadi langganan banjir yang disebabkan oleh beberapa faktor lingkungan.

Banyak kerugian terjadi yang menimpa warga, misalnya yang dialami secara langsung oleh warga di Jalan Jelutung Desa Bumi Etam ialah bernama Yohanes Delson Moa Pedo yang menjadi korban.

dprdsmd ads

“Rumah kami selalu menjadi langganan banjir, kami menginginkan dari pihak Pemerintah terkait untuk berkomitmen segera mencari solusi agar kami dapat merasakan tinggal secara nyaman”,ucap Yandres sapaannya pada Kamis (18/5/2023), di Bumi Etam SP1, Kecamatan Kaubun, Kabupaten Kutai Timur, Provinsi Kalimantan Timur.

Hal inilah, membuat reaksi dari salah satu Pemuda yang bernama Yohanes Richardo Nanga Wara, agar masalah ini bisa diselesaikan bersama-sama dengan melibatkan berbagai pihak stakeholder yang ada baik Pemerintah Desa, Pemerintah Kecamatan, Pihak Perusahaan maupun pihak DPRD Kutim terkhusus Dapil 5.

“Kita harus kritis terhadap kondisi Kaubun yang belakangan ini selalu terjadi banjir, kita sangat ingin mengajak dialog bersama pihak terkait termasuk DPRD yang memiliki kewenangan untuk melakukan pengawasan, apalagi wakil rakyat ini harus berpihak dan hadir saat rakyat berhadapan dengan persoalan yang ada, sehingga berinisiatif untuk mengadakan dialog ini dengan melibatkan pihak yang bersangkutan,”ungkap Richardo sapaanya.

Richardo yang juga demisioner Ketua DPC GMNI Samarinda juga menambahkan, masalah banjir merupakan masalah bersama secara tidak langsung menjadi tanggung jawab bersama untuk mencari solusi, dengan mengedepankan dialog sehingga banyak ide gagasan yang perlu di kerucutkan untuk fokus mencari solusi.

“Tentu saja banjir menjadi hal krusial, kita inginkan semua pihak terlibat bicara kerjasama untuk perbaikan masalah ini, rencananya dalam waktu dekat berharap agar semua dapat berpartisipasi sehingga dapat melahirkan sebuah gagasan serta kebijakan baru yang pro terhadap masyarakat serta lingkungan,”tegasNya.

Hal ini mendapatkan respon positif oleh Anggota DPRD Kutim Dapil V Komisi C Ahmad Gazali dari Politisi PPP, bahwa ide yang ditawarkan oleh Pemuda ini sangat menarik untuk kita berembuk terkait kondisi banjir di Kecamatan Kaubun terutama Desa Bumi Etam SP1 dan Kadungan Jaya, karena kita harus ambil peran bagaimana menyelesaikan persoalan ini.

“Saya sangat tertarik dengan ide ini, nanti saya coba komunikasi dengan pihak Pemerintah Kecamatan, Pemerintah Desa dan Perusahaan setempat sehingga kita saling bekerjasama untuk duduk berdialog dalam satu agenda, dalam waktu dekat ini kita bicarakan persiapan secara teknis nya bersama Pemuda Kaubun ini,”ungkapnya.

Dia bilang pertemuan itu harus segera dilaksanakan bersama perusahaan pertambangan batubara PT GAM dan Perkebunan Kelapa Sawit PT Gunta Samba karena beberapa hari belakangan ini ada sejumlah Desa di Kecamatan Kaubun yang selalu mengalami banjir.

Bang Jali yang akrab dipanggil namanya, ia menyampaikan diakhir sebagai anggota DPRD Kutim terutama wilayah Dapilnya turut bertanggungjawab untuk mengawal masalah banjir ini.

“Kami sebagai Perwakilan Rakyat tentunya harus hadir dan mencari jawaban atas persoalan yang sedang dihadapi oleh rakyat,”ucapnya.

Meskipun Desa Pengadan Baru lanjutnya lagi, bukan wilayah ring satu, tapi dirinya menekankan perusahaan pertambangan batubara harus bersikap adil dalam membangun Desa tersebut, selain melakukan normalisasi sungai.

“Saya berharap juga kedepannya kepada PT GAM untuk Desa Pengadan Baru, Bumi Etam dan Kadungan Jaya janganlah di jadikan ring dua terus, karena fakta nyata kita yang selalu kena dampak nya. Sehingga saya berharap semoga ada Pembangunan yang nyata , begitu juga masalah ketenagakerjaan semoga di prioritaskan tenaga kerja lokal wajib untuk diberdayakan tidak selalu tenaga admin di pertambangan batubara harus di datangkan dari luar daerah, jangan persulit anak-anak lokal untuk masuk bekerja. Terakhir, untuk perusahaan perkebunan kelapa sawit PT Telen dan Gunta Samba untuk segera turun tangan kerjasama untuk membenahi sungai sehingga tidak ada lagi limbah yang tercemar yang mengarah ke Desa yang terdampak, “imbuhnya.

Selanjutnya, Anggota DPRD Kutim Ubaldus Badu yang menempati Komisi B dari Nasdem mengemukakan bahwa perlunya pembenahan Perusahaan yang beraktivitas di wilayah Kecamatan Kaubun.

“Diawal bulan nanti kita akan mengkonfirmasi dengan PT GAM dan perusahaan-perusahaan lainnya terkait membuka lahan sehingga menyebabkan banjir. Dalam waktu dekat kita harus upayakan, jangan sampai banjir ini terjadi secara terus menerus terjadi. Maka langkah yang perlu kita lakukan pada rencana awal ialah mengadakan pertemuan dialog, kedua pembersihan parit atau mungkin jalur air yang selama ini bisa kita menduga penyebab dari tambang. Oleh karena itu kita harus menelusuri terlebih dahulu mencari sebab akibatnya,”tutup Ubaldus sapaannya.

(*)