Awang Di Sebut Mirip Firaun Oleh Warga Pendemo

SAMARINDA – Proses pembangunan Hotel Primebiz rupanya masih mendapat penolakan keras oleh sebagian masyarakat Kota Samarinda. Kekeliruan yang terjadi datang dari tindakan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kalimantan Timur yang di anggap mengambil keputusan sepihak.
Bertepatan dengan Peresmian dan Peletakan Batu Pertama pembangunan Hotel Primebiz Rabu, (23/5/18). Gerakan Masyarakat Samarinda (GMS) melakukan aksi massa didepan Islamic Center.

Aksi penolakan masyarakat membuat Gubernur Kaltim 2 Periode ini nampak gerah. Sesekali saat sambutan Awang Faroek Ishak terlihat meninggikan nada bicaranya. Awang mengatakan penolakan terhadap pembangunan Hotel PrimeBiz disamping Masjid Baitul Muttaqien Islamic Center punya unsur politis.

dprdsmd ads

Bahkan, Ia menyebut ada aktor yang sengaja menjelekkan namanya jelang akhir kepemimpinan. “Saya tidak mau buka. Pokoknya dia (aktor, Red) berani melalui pesan singkat (SMS) saja. Katanya ada yang demo. Saya tunggu ini,” keluh Awang saat di konfirmasi media.

Ia juga menjelaskan pembangunan ini upaya mendorong wisata rohani di Samarinda. Karena keberadaannya akan membawa multiplier effect seperti penyediaan lowongan kerja, peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD).

Ketua perwakilan GMS Hairul Usman menjelaskan menolak pembangunan Hotel PrimeBiz ini karena menginginkan lokasi tersebut agar dijadikan tempat kajian-kajian Islam.

“Kami ingin menjaga kesucian Islamic Center,” ungkap Datu sapaan akrab nya.

Masyarakat yang melakukan aksi ini pun memperingatkan Gubernur. Jika aksi mereka tidak di reapon pihak nya akan melakukan upaya-upaya hukum.

“Kami akan melaporkan gubernur dan wali kota ke KPK dan Mendagri karena kebijakannya yang salah,” tutur Hairul Usman.

Dalam orasi warga Awang Faroek di sebut mirip dengan Firaun raja Mesir yang kejam dan arogan. Mendengar hal itu saat di wawancarai media Awang menjelaskan dengan nada geram.

“Selama ini tidak ada warga yang menolak secara resmi. Artinya, warga di sekitar kawasan ini setuju. Masa saya dikatakan Firaun, apanya yang Firaun,” Tanya Awang. (Arm)