Banjir di 3 Desa, Tani Muda Santan : Ini Ulah Perusahaan Tambang !

KUKAR – Tidak ada angin, tidak ada hujan, banjir di Kota Bontang bertepatan saat hari Raya Idul Fitri, Rabu (04/05) Lalu, tiba-tiba datang menyerang beberapa wilayah di 3 desa Kutai Kartanegara, yakni Desa Santan Ulu, Santan Tengah dan Santan Ilir, .

Praktis saja budaya Halal Bihalal yang telah menjadi tradisi masyarakat muslim pada umumnya jadi terganggu, yang diakibatkan oleh rendaman banjir yang menutup akses jalan yang digunakan masyarakat.

Warga ada yang terpaksa menggunakan rakit atau sampan, agar dapat sampai ke tempat keluarga.

Taufik Iskandar, Ketua Tani Muda Santan saat dikonfirmasi beri.id menyampaikan bahwa, pada hari itu tidak ada hujan sama sekali, tiba tiba sadar kebanjiran saat air sudah menggenangi pekarangan rumah.

Dirinya bersama warga juga menyimpulkan bahwa banjir ini tidak terlepas dari aktifitas pertambangan yang semakin meresahkan di Ulu sungai.

“Disini tidak ada hujan sama sekali, tiba-tiba sudah banyak barang yang terapung dibawah rumah. Cuma kami memang sudah sedikit cemas ketika tahu di daerah ulu ada hujan, terutama disekitaran tambang, katanya hujan.” ujarnya, pada Jumat (07/06/19).

Disebutnya, kejadian seperti itu telah terjadi berulang kali di daerah Santan dan bahkan dipastikan jika di daerah ulu terjadi hujan deras maka akan terjadi luapan air kiriman ke wilayah sekitar yang menyebabkan banjir.

Saat ditanya perihal pertanggungjawaban Perusahaan. Pria dengan sapaan akrab Taufik ini, menyampaikan, bahwa yang telah terjadi selama ini seluruh perusahaan yang beroperasi tidak memberikan sikap yang kooperatif dan bahkan tidak berempati kepada seluruh warga korban banjir tersebut.

“Ada aja mereka datang kalo kita kena banjir. Datang bawa mie beberapa bungkus, telur, beras satu kilo. Saya juga heran kok perusahaan skala internasional tapi ke masyarakat seperti itu, betul-betul tidak memperhatikan kondisi lingkungan yang rusak karena ulah mereka,” tegasnya.

“Mau bagaimanapun, yang bertanggung jawab itu perusahaan tambang. Mau mengelak apa lagi, kok bisa gak ada hujan, kita kebanjiran.” tutupnya. (As/*)

kpukukarads