Basuki Rahmat : Saya Tidak Pernah Membawa Nama Pasukan Merah

Basuki Rahmat ( tengah) Ketua Umum Ormas Macan Borneo (shinta/beri.id)

BALIKPAPAN – Terkait adanya berita dibeberapa media online dari anggota Ormas Perkumpulan Pemuda Dayak merupakan perwakilan masing-masing wilayah Kalimantan Timur, Balikpapan, Samarinda, Kutai Barat, Bontang dan Kutai Timur yang mendatangi Polda Kaltim Senin (11/01).

Dengan melaporkan Hendra dan Basuki Rahmat dianggap melecehkan adat istiadat lantaran mengaku anggota dan menggunakan atribut Pasukan Merah serta untuk kepentingan pribadi mendapat tanggapan serius dari Basuki Rahmat, SKM.

dprdsmd ads

Dalam Jumpa Pers yang dilaksanakan Basuki Rahmat di Cafe Wakul Perumahan Pelangi Kecamatan Balikpapan Selatan Selasa (12/01) mengatakan. Dirinya adalah Pimpinan Serdaduuq Adat Wilayah Balikpapan. Sedangkan Saudara Hendra adalah calon Pemimpin Wilayah Kutai Timur. Jadi bukan kami yang mengangkatnya.

“Saya Serdaduuq Adat Balikpapan yang dilantik menjadi Pimpinan/Pemanuq oleh Lembaga Adat Dayak Tanjung Benua Bantian Provinsi Kalimantan Timur dengan acara adat dan ritual, “tegas Basuki Rahmat di hadapan Insan Pers.

Masih menurut Basuki Rahmat menjelaskan. Dirinyapun tidak pernah membawa nama Pasukan Merah milik ormas lain, dan menggunakan atribut Pasukan Merah. Atribut yang digunakan adalah milik Serdaduuq Adat. Apa lagi menggunakan nama Pasukan Merah untuk kepentingan pribadi.

“Atas nama pribadi saya tidak pernah membawa nama Pasukan Merah dan atribut milik ormas lain, apa lagi untuk kepentingan pribadi. Atribut yang di gunakan adalah milik Serdaduuq Adat, “terang Basuki Rahmat yang juga Ketua Umum Ormas Macan Borneo ini.

Terkait laporan ke Polda lanjut Basuki Rahmat, sebagai warga negara yang baik dan taat hukum siap bilamana dipanggil untuk memberikan keterangan dan klarifikasi di hadapan penyidik. Namun sangat disayangkan, mengapa sebelumnya tidak dilakukan komunikasi secara kekeluargaan. Sehingga jika terjadi mis komunikasi atau salah pemahaman dapat dipecahkan secara bersama.(ST)