Beri Atensi Sektor Pertanian, Muhammad Samsun Pastikan Produktivitas Petani di Tenggarong Seberang

Wakil Ketua DPRD Kaltim Muhammad Samsun (Batik) tinjau lokasi optimalisasi lahan sawah di Kecamatan Tenggarong Seberang, kabupaten Kutai Kartanegara

KUTAI KARTANEGARA – Wakil ketua DPRD Kaltim Muhammad Samsun terus memacu produktifitas sektor pertanian. Rangkaian kegiatan peningkatan sektor ini terus digenjot. Atensi itu karena dinilai pertanian miliki peran strategis.

Agenda terbaru optimalisasi lahan sawah di Kecamatan Tenggarong Seberang, kabupaten Kutai Kartanegara. Samsun begitu Ia disapa, meninjau langsung lokasi yang menjadi realisasi program melalui aspirasinya Pada, Selasa (01/12) di desa Bukit Raya.

Sejumlah kegiatan didesa tersebut diantaranya normalisasi sungai dengan panjang sekitar 1-2 Kilometer. Selain itu pembuatan Pintu air, Jembatan, Gorong-gorong serta Cek dam atau tanggul penghambat air.

Kegiatan itu mulanya dialokasikan anggaran sekitar Rp 5,5 miliar. Terjadi pergeseran anggaran karena Covid-19, tersisa hanya sebesar Rp 2,5 miliar yang terealisasi.

Samsun menyampaikan dari anggaran seperti itu bisa mengcover sekitar 400 hektare lahan produktif.

“Program-program begini yang mesti kita tingkatkan, karena ini berkaitan dengan pangan juga berhubungan dengan IKN (Ibukota Negara),”kata Samsun.

Normalisasi Sungai Pelajuan Bisa Hidupi Petani 6 Desa

Normalisasi Sungai sepanjang 1-2 Kilometer tersebut muaranya ke sungai Pelajuan. Tapi dalam pengerjaan, Sungai Pelajuan merupakan ranah BWS (Balai Wilayah Sungai).

Muhammad Samsun mengatakan apabila dituntaskan hingga ke Muara sungai, diyakini akan meningkatkan produktivitas pertanian yang lebih luas lagi.

Hal tersebut kata Samsun sangat strategis, bisa membantu petani hingga 6 desa, yaitu desa Karang tunggal, Bukit raya, Manungal jaya, Loa lepu dan Desa Bangun Rejo.

“Hari ini kita coba pastikan seberapa Banyak mengcover, dan bagaimana fungsinya. Ketahana pangan kita, bisa dimaksimalkan kedepan,”tutur Samsun.

Dilokasi yang sama, kepala desa Bukit raya, Harnoto menyampaikan, program yang tengah berjalan ini saja mampu meningkatkan lahan produktif kurang lebih 400 hektar.

“Insya Allah akan ada potensi peningkatan hasil tani. Dulu pernah banjir, sudah mau potong padi tapi tiba-tiba banjir. Itu tahun 2006. Kalau banjir ringan, biasanya kita harus menunggu satu bulan baru surut airnya. Tapi dengan adanya ini insya Allah tidak sampai sebulan lah sudah surut,”jelas kepala desa Bukit raya, Harnoto.

Lebih lanjut dirinya menjelaskan, pada tahun 2019 pihaknya bisa hasilkan 4 ton per hektar, diatas lahan produktif 400 hektar.

Dengan adanya program optimalisasi lahan sawah tersebut, mereka optimis bisa lebih produktif kedepanya.

“Dengan terbukanya ini bisa naik lagi, bahkan masa tanam bisa bertambah. Biasanya hanya 2 kali dalam setahun, bisa bertambah 3 kali,”imbuhnya. (Adv/Fran)

kpukukarads