BOSF dan Upaya Penyelamatan Orangutan Ditengah Masifnya KARHUTLA

Beri.id, Bogorkebakaran hutan dan lahan yang terjadi secara masif melanda sebagian daerah di Kalimantan tidak hanya membahayakan kesehatan masyarakat, kegiatan operasional pelestarian orangutan dan habitatnya juga ikut terganggu.

Jamartine Sihite CEO yayasan BOSF (Borneo Orang Utan Surfival Foundation) mengatakan sekitar 80 hektar hutan gambut di wilayah kerjanya diterjang api.

dprdsmd ads

Disebutnya ada Dua puluh hektar di daerah Sei Daha, dekat Pusat Penelitian Tuanan, dan 60 hektar di Sei Mantangai, keduanya di Kabupaten Kapuas, Kalimantan Tengah, terbakar.

“Namun tim kami di Program Konservasi Mawas bekerja sama dengan masyarakat sekitar dan tim di Pusat Penelitian Tuanan mengendalikan, mengisolasi, dan memadamkan kebakaran. hal ini tidak mengendurkan semangat kami untuk terus bekerja melindungi orangutan Kalimantan dan habitatnya,” Ucapnya melalui keterangan tertulisnya, Selasa (17/09/19)

Lebih lanjut ia menjelaskan, melalui Program Konservasi Mawas, Pusat Rehabilitasi Orangutan di Nyaru Menteng dan di Samboja Lestari kini melakukan patroli dan pengawasan ketat terhadap kemungkinan munculnya titik api di seluruh wilayah kerja BOSF sekaligus mencegah resiko kebakaran.

Pusat rehabilitasi orang utan Samboja Lestari, Kalimantan Timur ikut Terdampak asap tipis, diduga hasil kebakaran yang menyambangi Samboja Lestari selama beberapa hari terakhir.

“Untuk mencegah dampak buruk terhadap para orangutan yang tengah menjalani rehabilitasi, tim medis Samboja Lestari memberikan susu dan multivitamin bagi semua orangutan yang kini total berjumlah 130 individu tanpa kecuali,” ucapnya

Untuk Kegiatan luar ruang para orangutan muda di Sekolah Hutan juga dibatasi hanya beberapa jam. Bagi orangutan dewasa yang berada di dalam kompleks kandang, tim teknisi Samboja Lestari secara teratur melakukan penyemprotan untuk menjaga suhu kandang tetap sejuk.

Hal yang sama juga dilakukan pada pusat rehabilitasi orang utan nyari Menteng, Kalimantan Tengah. Dilokasi ini pihaknya sempat berjibaku bersama masyarakat memadamkan api yang tengah mendekat lokasi

Selama beberapa hari terakhir, Indeks Standar Pencemaran Udara di kota tersebut masuk ke dalam kategori berbahaya, hal ini tidak hanya membahayakan kesehatan kara petugas, 355 orangutan yang  rawat di pusat rehabilitasi itu dan pulau-pulau pra-pelepasliaran di sekitarnya ikut Terdampak.

“Sebanyak 37 orangutan muda ditengarai telah terjangkit infeksi saluran pernafasan ringan. Tim medis kami di Nyaru Menteng dengan sigap memberikan pengobatan menggunakan nebulizer, multivitamin, dan antibiotik, terutama bagi orangutan yang dianggap mengidap infeksi parah,” tutur Jamartine.

Sementara di Konservasi Mawar, Kalimantan Tengah memiliki konservasi hutan gambut seluas 309.000 hektar di Kabupaten Kapuas dan Barito Selatan ini adalah wilayah kerja Yayasan BOS yang menghadapi potensi kebakaran hutan dan lahan terbesar.

“Tim kami yang terdiri dari pemadam kebakaran desa sekitar, tim peneliti, dan teknisi di Stasiun Penelitian Tuanan terus bekerja mengisolasi lokasi kebakaran dan mengamankan stasiun penelitian. Tidak kurang dari 8 sumur bor digali dan 5 unit pompa disiagakan untuk pemadaman api,” ucapnya

Sementara itu di daerah Sei Mantangai, api masih terus menjalar di wilayah yang terpisah-pisah seluas 60 hektar.

“Untuk memadamkannya, tim kami telah menggali 26 sumur bor untuk menyediakan air yang dibutuhkan untuk pemadaman. Kendala utama yang tim kami hadapi adalah minimnya sumber air dan akses yang sangat sulit menuju lokasi kebakaran. Tim kami di lapangan sampai detik ini bekerja sama dengan tim pemadam kebakaran dari masyarakat sekitar terus melawan ancaman api sembari berharap musim hujan segera tiba.

(Fran/*)