DPRD Samarinda Pastikan, Penanggulangan Banjir jadi Skala Prioritas

Sekretaris Komisi III DPRD Kota Samarinda, Novan. ©Dodi/beri.id
Sekretaris Komisi III DPRD Kota Samarinda, Novan. ©Dodi/beri.id

SAMARINDA – Banjir menjadi masalah serius di kota Samarinda. Hujan deras yang mengguyur sejak Minggu (29/08) kemarin, sejumlah wilayah di kota Tepian ini kembali terendam.

Tak hanya banjir, hujan dengan intensitas tinggi itu tak luput sebabkan tanah longsor.

dprdsmd ads

Menanggapi hal tersebut, anggota DPRD kota Samarinda M Novan Syahronny Pasie mengatakan, untuk penangananya telah menjadi skala prioritas.

Pasalnya, normalisasi drainase kini terus dilakukan. Mulai normalisasi drasinase yang primer dan sekunder.

“Kita sudah melakukan normalisasi ya, baik itu drainase yang sifatnya drainase primer maupun yang sekunder,”ucapnya saat dikonfirmasi di kantor DPRD kota samarinda Senin (30/08/21).

Lebih lanjut dikatakan, masalah banjir belum bisa dipastikan penyebabnya, pihaknya masih menunggu hasil dari tim Pemkot Samarinda untuk menelusuri. Apalagi banjir yang terjadi sejak akhir pekan lalu itu cukup mengagetkan karena airnya cukup deras, terlepas dari pasang surut sungai Mahakam.

Novan begitu ia disapa mengaku telah mengamati beberapa ruas jalan yang mengalami kebanjiran, yaitu di simpang empat Lembuswana.

Sementara untuk di simpang empat Sempaja, surutnya cukup cepat, berbeda dengan di jln. Antasari dan Loa bakung masih tergenang sampai pagi tadi.

“Jadi hari ini memang masyarakat merasakan betul dampaknya,”katanya

Terkait titik yang rawan longsor, lanjut Novan, itu sudah mendapat pemetaan lokasi dan deteksi yang rawan bencana dari pihak badan pemanggilan bencana daerah (BPBD) Kota Samarinda.

“Terkait dengan titik longsor dari BPBD itu sendiri Sudah menentukan yang mana titik rawan bencana itu,”bebernya

Sekretaris Komisi III DPRD Kota Samarinda, Novan Menjelaskan bahwa masih akan mendalami penyebabnya selain dari curah hujan yang tinggi, ia pun akan menelusuri kerusakan lingkungan yang terjadi di kota samarinda.

“Kita bicara hari ini penyebab bukan hanya dari sisi curah hujan, tapi bagaimana hal ini contoh misalnya penyebab kerusakan lingkungan, nah ini yang akan kita cari informasinya,”tutupnya. (Dod)