DPRD Samarinda Soroti Kurangnya Sosialisasi Relokasi Pasar Subuh

Anggota DPRD Samarinda, Ardiansyah. (ist)

SAMARINDA – Anggota Komisi III DPRD Kota Samarinda, Andriansyah, menyoroti kurangnya sosialisasi dalam proses relokasi Pasar Subuh yang dilakukan oleh Pemerintah Kota Samarinda..

Andriansyah menyatakan bahwa dirinya mendukung langkah Pemkot dalam upaya menata kawasan kota, termasuk pemindahan Pasar Subuh yang dinilai sudah tidak tertata dengan baik. Ia bahkan mengaku memiliki kedekatan emosional dengan lokasi lama pasar tersebut di Jalan Nakhoda.

“Pemerintah ingin menata kota. Mungkin Pasar Subuh yang lama itu terlihat kumuh. Saya tumbuh di sana, di Jalan Nakhoda. Jadi, saya tahu betul aktivitas di Pasar Subuh. Niat pemerintah untuk menata, saya setuju. Setiap pembangunan pasti ada yang dikorbankan,” katanya, (14/05/2025).

Meski demikian, Andriansyah mengkritisi minimnya sosialisasi kepada para pedagang dan masyarakat sebelum relokasi dilakukan. Menurutnya, komunikasi yang baik adalah kunci agar kebijakan dapat diterima semua pihak.

“Siap atau tidak siap, yang penting ada kesadaran masyarakat. Tapi itu tidak bisa muncul kalau tidak ada sosialisasi sejak awal,” tegasnya.

Ia juga mengungkapkan bahwa Wakil Ketua DPRD Samarinda, Vananza, turut menyampaikan kritik serupa. Kurangnya komunikasi dan pemberitahuan dianggap menjadi kelemahan dalam proses penataan ulang tersebut.

“Pak Vananza juga menyampaikan protes, kenapa tidak ada sosialisasi. Itu harus jadi pembelajaran ke depan,” tambahnya.

Di sisi lain, Andriansyah mengingatkan bahwa masyarakat juga memiliki peran penting dalam menjaga ketertiban pasca relokasi. Menurutnya, kelonggaran yang diberikan pemerintah kerap disalahgunakan hingga akhirnya menciptakan keruwetan baru.

“Kadang masyarakat ini, semakin dikasih ruang, semakin ramai. Ini tantangan bagi kebijakan penataan seperti relokasi Pasar Subuh,” tutupnya. (Adv/DPRD Samarinda)

Exit mobile version