Golkar Kaltim Menang 60% pada Pilkada 2020, Namun Bontang Beda Cerita

Rudi Mas'ud, Ketua Golkar Kaltim

BONTANG – Partai Golongan Karya (Golkar) Kaltim bisa berbangga dengan kemenangan pada pilkada serentak tahun ini. Pada lima kabupaten/kota, dari total 9 pemilihan kepala daerah.

Adapun daerah yang di menangkan diantara lain, di Kota Balikpapan, Kabupaten Tenggarong, Kabupaten Paser, Kabupaten Mahulu, dan Kabupaten Kubar. Capai 60 persen.

dprdsmd ads

Namun, berbeda cerita dengan di Bontang. Calon usungan Golkar, yakni pasangan Neni Moerniaeni dan Joni tidak mampu menyaingi kedigdayaan pasangan Basri Rase – Najirah.

Dari hasil hitungan si rekap KPU di laman https://pilkada2020.kpu.go.id/#/pkwkk/tungsura/6474. Pasangan Basri Rase – Najirah unggul 52,5%. Dari rivalnya Neni Moerniaeni – Joni dengan perolehan suara sebesar 47,5%.

Ketua DPD Golkar Kaltim H. Rudy Mas’ud merasa kecolongan atas hasil yang diperoleh oleh pasangan tersebut. Karena menurutnya kemenangan bisa di atas angin, jika melihat posisi kekuatan pasangan yang di usungnya.

Selain berangkat dari status Neni Moerniaeni yang berposisi sebagai petahana. Koalisi gemuk dengan kekuatan 12 partai pengusung dapat menjadi modal untuk raih kemenangan. Ditambah dengan hasil dua lembaga survei yang memastikan kemenangan pasangan Ne-Jo ini.

“Pertama hasil survei kami tinggi, yang kedua koalisinya gemuk, ditambah lagi incumbent,” terang Rudy Mas’ud, saat di hubungi awak media, pada Rabu (15/12) malam lalu.

Keyakinan Rudy Mas’ud ditambah lagi dengan posisi Ketua DPRD Bontang yang juga memang merupakan kader partai berlogo beringin ini.

Secara infrastruktur dan suprastruktur politik kekuatan politik partai Golkar sudah nyata di atas angin.

“Seharusnya secara matematis dan secara politisnya, harusnya kan tetap menang,” ucapnya.

Namun faktanya, jika melihat hasil quick count milik KPU. Posisi pasangan Ne-Jo kalah tipis dari Basri – Najirah.

Meski begitu, Rudy Mas’ud belum menarik kesimpulan. Sebelum dikeluarkannya hasil dari hitungan KPU secara resmi.

Sebagai informasi, di Bontang akan dilakukan penetapan hasil penghitungan suara, di Hotel Sintuk Bontang.

“Suara masuk memang sudah 100%. Tetapi kita lihat nanti. Karena yang punya kewenangan, yang menentukan kalah dan menang itu adalah Komisi Pemilihan Umum (KPU),” jelasnya.

Atas situasi itu, DPD Golkar Kaltim akan lakukan evaluasi atas hasil pilkada serentak tahun ini.

Karena menurut pimpinan partai besutan Airlangga Sucipto di Kaltim ini, ada mesin politik yang tidak berjalan dengan normal. Sehingga akibatkan harapan kemenangan di pilkada Bontang, harus pupus.

“Ada hal yang seharusnya kita evaluasi, pada pelaksanaan pilkada di Kalimantan Timur ini. Khususnya kota Bontang. Karena Bontang seharusnya kita menang di atas kertas” Pungkas Rudy. (Esc)