SAMARINDA – Moment langka bisa bertemu langsung dengan Presiden Jokowi bersama rombongan saat kunjungan kerja di Kaltim Selasa (24/08/21) tak disia-siakan Walikota Samarinda, Andi Harun.
Waktu singkat disaat ada kesempatan ngobrol dengan orang nomor satu di Republik ini, Andi Harun mengaku selipkan permohonan pembangunan terutama penanganan banjir di Samarinda.
“Itu sempat saya saya sampaikan kepada Bapak Presiden,”kata Andi Harun dikonfirmasi usai lawatan kerja Presiden Jokowi. Bahkan Dia niatkan dari awal akan cari kesempatan untuk masuk ke wilayah itu.
AH begitu Andi Harun disapa mengaku berulang kali menyampaikan hal tersebut. Saat di Kantor Gubernur Kaltim usai agenda pengarahan Presiden Jokowi pada seluruh unsur Forkopimda di Kaltim, Dia (Andi Harun) punya kesempatan lagi untuk menyampaikan hal tersebut.
Saat itu AH sempat iringi Pak Jokowi menuju keruang sarapan bersama Menteri Pertahanan (Menhan), Prabowo Subianto.
“Saat didepan pintu sebelum beliau masuk, kita diskusi, beliau sempat bertahan sekitar lima menit, ada sesuatu yang kita diskusikan, pas ada kesempatan saya ulangi lagi, sambil ketawa-ketawa beliau (Presiden Jokowi) tunjuk pak menteri PUPR (Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat), Basuki Hadimuljono,”sebut AH.
“Saya jelaskan pada Presiden, karena antara level darat kota Samarinda dengan Level sungai Mahakam itu kurang lebih sama bahkan suasana banjir juga salah satu penyebabnya adalah limpasan air dari arah Mahakam ke karang mumus,”sambungnya lagi.
Mantan anggota DPRD Kaltim ini bercerita, kala sarapan, kebetulan dirinya duduk satu meja bersama Menteri PUPR.
Lagi-lagi, Insting melobi Andi Harun muncul seketika. Dia manfaatkan kesempatan dengan mengambilkan Pisang Gapit,
“Waktu saya serahkan itu saya bilang sama pak menteri, ini harganya satu pintu air loh y,”cerita Andi Harun, pasalnya yang saat itu disertai gelak tawa pak Menteri, juga Presiden Jokowi sambil nunjuk-nunjuk dirinya.
“Disitu saya mulai lobi,”tuturnya.
Waktu itu kata AH, disambut positif, bahkan Menteri PUPR, Basuki sempat berkunjung ke Pasar Segiri, ada kegiatan Badan Wilayah Sungai (BWS), yakni penurapan.
Tetapi bagi AH yang penting telah menyampaikan usulan tersebut. Karena menurut Dia, Seorang Menteri tidak mungkin langsung menyatakan iya saat itu juga. Harus melewati konfirmasi beserta dokumennya.
“Tapi pak Menteri tau bahwa salah satu permasalahan kita adalah banjir, dan bagi saya karena berulang kali saya sampaikan hingga lima kali bahkan, pasti Insyaallah akan tertanam memori itu. Saya sampaikan bahwa saat PPKM mulai di perlongar, saya ijin sama pak menteri mohon terima kami lagi untuk tindak lanjuti ini,”jelas AH.
Selain itu AH juga sempat berkelakar yang membuat Presiden Jokowi ngakak ketawa. Ketika Presiden Jokowi bertanya tentang jarak antara kota Balikpapan kepusat Ibukota Negara (IKN).
“Waktu itu beliau bertanya pada kami semua saat berdiri ketika di SMP 22 Samarinda, Saya jawab diperkirakan sekitar 50 menit. saya katakan lagi, kalau mau pendek bapak Presiden itu dari Samarinda, langsung ngakak dia, ini pasti narik narik Samarinda lagi ini,”cerita Andi mengingat moment saat dirinya bersama Presiden Jokowi.
“Iya memang maksudnya gitu, supaya salah satu pintu masuk IKN itu bisa dari Samarinda. Jadi ada Balikpapan tapi Samarinda juga bisa jadi pintu alternatif bagi perjalanan menuju IKN,”tutup Andi Harun. (Fran)