Beri.id, SAMARINDA– Beredar kabar bahwa seorang dosen di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (Fisipol) Universitas Mulawarman berstatus sebagai Pasien Dalam Pengawasan (PDP), bahkan kabar lain menyebutkan sudah positif Corona Virus (covid-19), itu tidak benar.
Hal itu dibantah langsung oleh Dekan Fakultas yang berlokasi Jl. Muara Muntai, Drs. Muhammad Noor, M.Si. Ia mengatakan bahwa informasi tersebut keliru.
Menurutnya bukan dosen, tetapi istri dari dosen. Statusnya juga bukan Pasien Dalam Pengawasan (PDP) tetapi yang bersangkutan sebagai Orang Dalam Pemantauan (ODP).
“Setau bapak tidak ada, yang bapak dapatkan informasi itu adalah istri salah seorang dosen dan statusnya bukan PDP tetapi ODP,”ungkapnya di Konfirmasi melalui Whatsapp, pada Selasa (24/3/2020).
Karena berstatus sebagai ODP, istri seorang dosen yang tidak disebutkan namanya ini langsung melakukan isolasi secara mandiri.
“Istri dosen itu sudah mengisolasi diri, saya mendapatkan informasi itu langsung dari dosen yang bersangkutan,”ucapnya.
Lebih lanjut dirinya menerangkan bahwa dosen yang besangkutan, dengan menyadari akan bahaya dari virus tersebut, tidak lagi melakukan aktivitas di area kampus. Kemudian dosen tersebut juga mengisolasi diri dan tidak akan ke kampus hingga beberapa hari kedepan.
Untuk sistem pembelajaran saat ini, Fisip Unmul masih memberlakukan kebijakan sesuai dengan edaran yang dikeluarkan oleh Rektor, seperti melakukan kuliah secara online.
“Sejauh ini sesuai dengan surat edaran rektor, kami menggantikan kuliah dengan metode online. Kemudian untuk seminar proposal mahasiswa tetap diperbolehkan untuk melaksanakan, hanyan saja tidak perlu lagi untuk mengundang audiens untuk menonton,” kata Muhammad Noor.
Sementara untuk seluruh staff administrasi, menggunakan sistem kerja shift. seluruh staff masuk kerja secara bergantian, sehari libur dan sehari lagi di wajibkan untuk mengurusi urusan administrasi di kampus.
“Untuk staff administrasi, kami memberlakukan sistem shift. Jadi sehari masuk, sehari tidak. Dan di bagi separuh-separuh pegawainya. Sebagai upaya mengurangi berkumpulnya banyak orang,” Lanjutnya.
Dalam waktu dekat kata dia, pihaknya akan segera melakukan penyemprotan desinfektan di area kampus. Sesuai dengan protokol kesehatan yang telah disosialisasikan oleh pemerintah sebelumnya.
Bila dalam beberapa waktu kedepan, penyebaran virus ini semakin massif, maka pihak kampus gunung kelua akan memberlakukan secara total berkerja dirumah. Untuk memotong mata rantai penyebaran virus tersebut.
“Kita akan memantau perkembangannya, jika akan semakin parah maka kebijakannya, seluruh pegawai cukup berkerja dirumah saja, work from home. Kami sudah merancang itu,” tegasnya.
Kepada mahasiswa ia berpesan agar tetap melakukan physical distancing, jangan panik tetapi tetap menjaga kesehatan. Perihal pengerjaan tugas dirinya menyarankan agar tidak mengerjakan di tempat berkumpulnya orang banyak. Cukup mengerjakan dirumah teman-teman yang memiliki fasilitas jaringan internet untuk melaksanakan kuliah online.
“Untuk anak-anak yang barangkali tidak ada pulsa atau paket internet, tetap mengusahakan untuk bergabung saja dengan teman-temannya, ketimbang harus datang ke cafe. Karena dikhawatirkan ketika bergerombol akan semakin mudah untuk dapat penularan,” Tutupnya. (Esc)