Kaltim Defisit Oksigen Medis, Menko PMK Minta Koorporasi Gotong Royong

Kaltim Defisit Oksigen Medis, Menko PMK Minta Koorporasi Gotong Royong
Peninjauan di PT Surya Biru Murni Acetylene, Menko PMK didampingi oleh Sekda Kaltim M Jauhar Effendi dan Direktur Operasional PT Surya Biru Murni Acetylene Iwan Sanyoto.

SAMARINDA – Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy menyebut kebutuhan oksigen medis di Provinsi Kalimantan Timur selama Covid-19 dan PPKM sangat mendesak.

Dalam siaran pers yang diterima beri.id , Muhadjir menyebutkan, berdasarkan laporan, kebutuhan oksigen medis di Kalimantan mencapai 65 ton per hari.

Dari jumlah tersebut, masih defisit atau belum dapat terpenuhi sebanyak 12 ton per hari.

Hal itu dikarenakan Kalimantan hanya memiliki tiga produsen oksigen.

“Dari pihak produsen juga sudah berusaha mendatangkan oksigen dari luar daerah. Terutama dari pulau Sulawesi, yaitu di Sulawesi Tenggara, Sulawesi Tengah, Sulawesi Selatan, dan Sulawesi Utara,” kata Muhadjir Effendy saat mengecek ketersediaan oksigen di PT Surya Biru Murni Acetylene, Kota Balikpapan, Kalimantan Timur, Senin, (26/7/2021).

Selain itu, kebutuhan tabung oksigen juga mendesak. Dia mengatakan, ketersediaan tabung oksigen sudah semakin menipis.

“Sekarang mendesak adalah kebutuhan tabung oksigen, terutama yang 6 meter kubik karena itu sangat dibutuhkan masyarakat dan RS yang tangki oksigen liquid-nya sangat berkurang,” ujarnya.

Oleh karena itu Muhajir mengimbau perusahaan-perusahaan besar yang ada di Kaltim agar membantu memenuhi kebutuhan oksigen melalui program Corporate Social Responsibility (CSR).

Perusahaan bisa meminjamkan tabung-tabung oksigen yang tidak dimanfaatkan kepada pabrik-pabrik dan filling station oksigen yang ada di Kaltim.

“Saya sangat mengapresiasi ada beberapa perusahaan yang juga sudah meminjamkan tabungnya. Ada PT Pupuk Kaltim, PT Kaltim Methanol. Saya mohon semuanya ikut berpartisipasi pinjamkam saja tabung karena ini betul-betul sangat dibutuhkan,” terangnya.

Lebih lanjut dikatakan, akan lebih baik lagi jika perusahaan-perusahaan besar memberikan sumbangan oksigen kepada RS dan masyarakat dari produsen luar Kaltim untuk menambah pasokan oksigen dan tidak membebani pasokan yang ada.

“Kalau perusahaan ingin memberikan sumbangan oksigen kepada masyarakat, kepada RS supaya jangan mengambil di produsen kalimantan timur. Diusahakan diambil dari luar,” ucapnya.

Muhadjir juga mengimbau masyarakat yang memiliki cadangan tabung oksigen untuk bisa bergotong royong membantu sesama warga yang membutuhkan oksigen. “Kalau belum digunakan dan ada tetangga warga sebelahnya yang lebih membutuhkan supaya dipinjamkan dulu.”

“Saya kira kalau masyarakat, pihak swasta ikut bersama-sama membantu saya kira kebutuhan yang sangat mendesak ini akan terpenuhi khususnya di Kalimantan Timur dan sekitarnya,” pungkas Menko PMK

Dalam kesempatan peninjauannya di PT Surya Biru Murni Acetylene, Menko PMK didampingi oleh Sekda Kaltim M Jauhar Effendi dan Direktur Operasional PT Surya Biru Murni Acetylene Iwan Sanyoto.

Iwan Sanyoto selaku Direktur Operasional menjelaskan bahwa pihaknya telah melakukan upaya untuk menjaga kebutuhan oksigan medis dengan menghentikan penjualan kebutuhan industri.

“Semua alokasi kita kasihkan ke medis semua. Yang selama ini ke industri kita kasihkan ke medis,” tuturnya. (Fran)

kpukukarads