Untuk Kaltim Zero Narkoba, Dewan Tekankan Pentingnya Pencegahan Dan Peran Masyarakat

Zero Narkoba
Ilustrasi : Faktualnews.co

SAMARINDA – Anggota DPRD Kaltim Abdul Kadir Tappa mendorong supaya ada langkah strategis dalam pencegahan dan pemberantasan penyalahgunaan narkotika, psikotropika, dan obat-obatan terlarang (narkoba) di Kalimantan Timur (Kaltim).

Hal itu mengingat tingginya kasus Narkoba di Benua Etam (sebutan Kaltim). Akhir Juni 2021 lalu, Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) Kaltim membeberkan data bahwa Kaltim tempati posisi ke dua tertinggi nasional kasus pengguna narkotika.

dprdsmd ads

Bahkan kasus peredaran barang haram jenis sabu-sabu menempati urutan nomor 1 tertinggi. Ada 10 kabupaten/kota yang masuk dalam wilayah rawan peredaran narkotika, khususnya di 3 kota, yakni Balikpapan, Samarinda dan Bontang.

Data lain menunjukkan, hasil pemetaan kawasan rawan narkoba pada tahun 2020 lalu, dari 197 kelurahan dan 841 desa di Kaltim, ada 82 desa yang masuk kategori bahaya narkoba.

“Upaya pencegahan penyalahgunaan narkotika terhadap masyarakat Kaltim ini penting sekali dilakukan,”katanya beberapa waktu lalu, dikonfirmasi awak media.

Kaltim sebetulnya sudah meniliki Peraturan Daerah (Perda) Nomor 7 Tahun 2017 tentang Fasilitasi Pencegahan Penyalahgunaan Narkotika.

Menurut Anggota Komisi IV DPRD Kaltim ini, setiap anggota dewan juga memiliki peranan penting guna menyampaikan aturan tersebut kepada masyarakat.

Karena bagi Kadir, permasalahan narkotika di Benua Etam ini masih sangat mengkhawatirkan. Dia menilai dari yang ada saat ini, posisi Kaltim menurut dia masih belum aman.

“Ini agar masyarakat mengetahui perannya dan pemerintah daerah dalam menanggulangi bahaya narkoba,” ungkapnya.

Lebih lanjut dirinya menjelaskan, banyak faktor yang menyebabkan terus meningkatnya penyalahgunaan narkoba. Salah satunya peran keluarga yang kurang.

“Akibatnya seorang anak salah bergaul, mencoba dan akhirnya terjerumus,” terang politisi dari Fraksi Golkar itu.

Oleh karenanya, Kadir memiliki harapan agar masyarakat senantiasa aktif menekan persoalan narkotika agar Kaltim dapat mewujudkan daerah zero narkoba.

“Masyarakat juga punya hak dan tanggung jawab dalam upaya pencegahan, pemberantasan dan penyalahgunaan narkoba,” tandasnya. (Fran)