Kaltim Mesti Siapkan Pondasi Nasional, Hadapi Industri 4.0

SAMARINDA – Pertarungan pemilihan Gubernur dan wakil Gubernur Kaltim bulan juni mendatang bukan sekedar pertaruhan politik. Melainkan pertaruhan jalan baru membangun Kaltim yang sudah puluhan tahun berada di zona nyaman ekonomi, berbasis ekplorasi sumber daya alam.

Desakan merubah alur pembangunan ini tak hanya di tingkatan lokal, melainkan dorongan pembangunan ekonomi secara Nasional yang bersiap menyambut revolusi Industri 4.0 (four point zero), Sederhana nya manufaktur yang terhubung secara digital, jenis material baru dan sistem produksi.

dprdsmd ads

Guna siap menjadi bagian tersebut Indonesia mendorong pengembangan ekonomi lewat industri berbasis digital dan inovasi dengan kekayaan intelektual menjadi instrumen utama.
Terlebih Presiden Jokowi sudah mendapatkan dukungan dari World Intellectual Property Organization (WIPO).

Seperti yang di sampaikan Menteri Perindustrian Airlangga Hartato, saat mendampingi Presiden Jokowi bertemu delegasi WIPO (19/9) 2017 lalu “Khusus untuk industri yang berbasis inovasi, tentunya kekayaan intelektual menjadi hal yang utama,”urainya di kutip dari kalimantan.bisnis.com

Sudah pasti manusia yang menjadi sumber kekayaan intelektual mesti di tunjang kebutuhan ilmu pengetahuannya. Ini jelas menjadi pekerjaan rumah yang berat buat Kaltim yang rata-rata tingkat pembangunan manusia nya hanya meningkat 0,4 – 0,5 persen pertahunnya.

Menurut Rizal Effendi, indikator terpenting peningkatan kesejahteraan masyarakat Kaltim saat ini adalah pendidikan.

Karena dengan memberikan pendidikan untuk mencerdaskan, mendorong maju sumber daya manusia di Kaltim, dan memudahkan pemerintah daerah untuk berinovasi melakukan pembangunan ekonomi baru berbasis digital.

Hingga semakin relevan langkah ekonomi keluar dari zona nyaman yang mesti di bangun oleh Kalimantan Timur.

Mantan jurnalis senior ini juga menyebutkan, dirinya berkomitmen untuk mendorong ekonomi kreatif. “Pariwisata Kaltim ini sumber lanjutan pembangunan, jika ia di kelola dengan kekayaan intelektual milik putra-putri terbaik Kaltim kemudian berbasis digital, jelas ini menjadi sumber baru kekayaan Kaltim,” Ujar Rizal

“Pendidikan itu kunci menciptakan kekayaan intelektual. Pendidikan adalah pintu meningkatkan kesejahteraan,” Sebut Rizal di sela perjalanan (8/9/18) menuju Debat Kandidat kedua.

Banyak Inovasi yang bisa di selaraskan dengan potensi lokal yang dipunyai Kaltim. “Pariwisata dan hasil Hutan tanaman industri jika di kelola melibatkan pelaku UMKM terlatih dan berbasis digital, bisa menyerap banyak pelaku usaha dan tenaga pekerja,” Pungkas Rizal Effendi Walikota Balikpapan non aktif ini. (Red)