KAMMI Kaltim Kecam Represifitas Aparat Kepolisian

Beritainspirasi.info Samarinda, Aksi Kecam Tindakan Represif dan Tebang Pilih Aparat Kepolisian Terhadap Aksi Mahasiswa yang di gelar Oleh KAMMI (Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia) di depan Polres Samarinda berlangsung Jumat, 26/5/2017 Pukul 14.00. Aksi ini merupakan bentuk protes terhadap tindakan represif yang dilakukan oleh Aparat Kepolisian terhadap aksi sebelumnya yang di gelar dijakarta pada rabu, 23/5/2017 di Jalan Medan Merdeka barat.

Berdasarkan keterangan dilapangan, Kapolres Jakarta Pusat Suyudi Ario Seto adalah pihak yang bersikeras membubarkan Unjuk Rasa Damai KAMMI, Kapolres Suyud Ario Seto memerintahkan langsung pembubaran dengan kekerasan. Bahkan sang Kapolres ikut memukul massa aksi dengan tongkat komandonya. Padahal beberapa saat sebelumnya, Koordinator Aksi sudah sepakat dengan pihak Aparat dilapangan untuk segera menutup Aksi dengan orasi terakhir dengan sholat Maghrib Berjama’ah.

dprdsmd ads

Massa KAMMI menganggap bahwa ini adalah bukti nyata Aparat Kepolisian melakukan tindakan Represif dan Tebang pilih dalam mengawal Aksi.

Aksi yang berlangsung di depan Polres Samarinda tersebut bertujuan sebagai solidaritas, “mengingat Bahwa Aksi yang di gelar Oleh Organisasi KAMMI tidak hanya terjadi di Samarinda Kaltim, melainkan seluruh Indonesia Organisasi KAMMI dengan tuntutan yang sama” Ujar Eddy Kurniawan ketua KAMMI Samarinda saat diwawancarai oleh Beritainspirasi.info.

“Hal ini sangat tidak adil & tidak mencerminkan demokrasi, karena pada 23/5/2017 dijakarta tersebut, dimana organisasi KAMMI yang sedang melakukan aksi justru diRepresif oleh pihak Aparat Kepolisian, sedangkan saat yang bersamaan juga kelompok Pro-Ahok melakukan aksi unjuk rasa didepan Balaikota Jalan Medan Merdeka Selatan dan tidak mendapatkan tindakan apapun dari aparat, padahal aksi yang mereka lakukan sampai malam” Lanjut Eddy.

“Arogansi, Represifitas dan Tebang Pilih Aparat Kepolisian tidak boleh dibiarkan, Kapolres Jakarta Pusat Suyudi Ario Seto dan Kapolda Metro Jaya Mochamad Iriawan harus bertanggung jawab dan dicopot dari jabatannya agar kejadian serupa tidak terulang, Mahasiswa harus bergerak mendorong Pembenahan Polri agar tidak ada lagi Arogansi, Represifitas dan Tebang pilih Aparat Kepolisian. Maka Segera Copot Kapolres Jakarta Pusat Suyudi Ario Seto dan Kapolda Metro Jaya Mochamad Iriawan” ungkapnya kemudian.

Aksi yang berjumlah sekitar 80 orang tersebut menuntut agar aparat Kepolisian Khususnya samarinda untuk berbenah diri serta memberikan dukungan terhadap apa yang disuarakan mahasiswa & rakyat bukan justru mereprsif serta bersikap adil tidak tebang pilih dalam proses demokrasi. (Arm)