Kesulitan Penanganan Banjir di Samarinda, Penolakan Drainase dan Peran Masyarakat

Anggota Komisi III DPRD Samarinda, Celni Pita Sari

Samarinda, Beri.id – DPRD Samarinda mencatat tantangan signifikan dalam mengatasi banjir di Kota Tepian. Salah satu isu utama adalah penolakan sebagian warga terhadap proyek perbaikan drainase.

Anggota Komisi III DPRD Samarinda, Celni Pita Sari dari Partai NasDem, mengungkapkan kesulitan yang dihadapi pemerintah setempat.

“Kami sering menghadapi penolakan saat akan memperbaiki drainase, terutama dari pedagang di tepi jalan,” ungkap Celni pada Rabu, (26/11/2023).

Beberapa warga, khususnya yang memiliki toko di sekitar Jalan Pasundan hingga Rumah Sakit Dirgahayu, menolak pembangunan drainase karena khawatir akan kehilangan tempat parkir.

“Mereka lebih memilih parkir daripada mendukung perbaikan drainase,” jelas Celni.

Celni menyoroti pentingnya peran masyarakat dalam menjaga kebersihan saluran air. Meskipun telah memberikan imbauan, pelanggaran tetap terjadi, meningkatkan risiko banjir.

“Imbauan agar tidak membuang sampah ke parit telah diberikan, tetapi masih ada pelanggaran dari pedagang di pasar tradisional,” tambahnya.

Dengan tantangan ini, pemerintah perlu menemukan solusi yang memuaskan semua pihak, memenuhi kebutuhan warga, dan mengurangi risiko banjir di Samarinda.

 

(Adv/DPRD Samarinda)

Exit mobile version