SAMARINDA – Heru Prasetyo (44 tahun) akhirnya tiba di Samarinda pada Senin 23 Agustus 2021. Dia lakukan perjalanan menggunakan Enggrang dari Balikpapan ke Samarinda.
Perjalanan tersebut dia lakukan dalam rangka memperingati HUT RI ke 76 tahun.
Pria asal Jawa Timur itu memulai perjalanan dari daerah Klandasan, area pelabuhan Balikpapan. Star mulai pukul 08.00 Wita.
Setelah menempuh perjalanan selama enam hari sejak 17 Agustus pekan lalu. Heru akhirnya tiba sekitar pukul 15.30 Wita, sore tadi, di Balai kota, Jalan Dahlia. Disambut langsung walikota Samarinda Andi Harun.
Aksi nekat itu dia lakukan lantaran momentum hari kemerdekaan yang biasanya diramaikan dengan berbagai perlombaan, termasuk permainan tradisional seperti Enggrang.
Namun pandemi Covid yang belum juga mereda, segala aktivitas masyarakat dibatasi. Akhirnya Heru inisiatif melakukan perjalanan tersebut.
“Karena kegiatan kita ini kan dibatasi, jadi saya ambil alternatif untuk jalan dari Balikpapan menuju Samarinda,”bebernya.
Dengan sepasang Enggrang yang dia buat sendiri, Heru menempuh perjalan sekitar sejauh 113,0 Kilometer.
Bukan tanpa hambatan, kondisi cuaca yang tidak menentu menjadi kendala yang ia hadapi selama perjalanan. Waktu istirahatnya tidak menentu, kondisi tubuh penentu kapan dia akan istirahat.
Jika malam tiba, dia langsung istirahat total demi keamanan diperjalanan. Hutan dan jalan yang jauh dari permukiman warga tak sedikit dia lewati.
“Kalau malam saya tetap istrahat, jaga keamanan juga , stengah 6 itu saya sudah mulai nyari area kira – kira nanti istirahat dimana, tapi prioritas instansi pemerintah, kantor lurah, Polsek, Koramil,”paparnya.
“Tapi sepanjang jalan masyarakat yang liat kita juga antusias, senang, mungkin belum pernah lihat ada aktifitas jalan dari Balikpapan – Samarinda,”sambungnya lagi.
Kepada Walikota Samarinda, Heru meminta agar Pemkot Samarinda busa mendukung dan ikut melestarikan Enggrang sebagai permainan tradisional.
Menanggapi hal tersebut, Walikota Samarinda Andi Harun memberi apresiasi atas aksi warga Juanda, Samarinda Ulu itu. Menurutnya perjalanan by Enggrang tersebut merupakan pilihan dalam ekspresi rasa cinta tanah air.
“Dengan berjalan seperti itu patut bagi kita mengapresiasi,”bebernya.
Andi Harun mengatakan, aksinya tersebut juga mengingatkan waktu 17 Agustus, permainan ini sebagai permainan tradisional. Tetapi pandemi Covid hal itu tidak bisa dilaksanakan.
Olehnya dia berharap bahwa situasi untuk hidup normal baru, adaptasi baru dapat segera terlaksana. Supaya masyarakat bisa hidup berdampingan dengan Covid-19. Sehingga semua kegiatan termasuk perayaan HUT yang biasa penuh Euforia bisa kembali terwujud.
“Mudahan ini bisa segera masuk dan saya mendukung penuh, supaya Enggrang bisa dihidupkan sebagai budaya dan olahraga rakyat,”hapa AH sapaan akrabnya. (Fran)