BALIKPAPAN – Kebakaran Kilang Minyak di kota Balikpapan kembali terjadi. Kali ini insiden kebakaran terjadi di Plant 5, salah satu unit di area Kilang Balikpapan pada Minggu (15/5/2022) sekitar pukul 10.40 WITA. Satu pekerja dilaporkan satu tewas akibat insiden kebakaran itu.
“Kami sangat menyayangkan terjadinya kebakaran kilang minyak Pertamina di Balikpapan. Kejadian ini membuat masyarakat Kota Balikpapan sangat kecewa, saya fikir ini ada indikasi bahwa Pertamina abai dan lalai terhadap pengamanan kilang,”kata Sekretaris DPD KNPI Kota Balikpapan, Binsair.
Peristiwa yang terus berulang itu menurut Binsar mengancam keselamatan warga di sekitar yang harus mengungsi.
Semestinya, kata dia, sistem pengamanan kilang Pertamina sudah disesuaikan dengan standar internasional dan diterapkan secara ketat.
Olehnya Binsar mendorong komitmen dalam mengamankan seluruh aset penting, utamanya kilang dan tangki minyak.
“Untuk itu, Pertamina harus menerapkan sistem keamanan kilang minyak secara berlapis, sesuai dengan standar internasional dan harus diaudit secara berkala oleh Kementerian ESDM, Lembaga Independen, dan pengawasan lainnya,”tegasnya.
Binsair juga mempertanyakan mitigasi dari kebakaran tersebut, padahal Pertamina mempunyai sistem manajemen HSSE.
“Kita ketahui bersama bahwa Pertamina mempunyai sistem manajemen Health, Safety, Security, and Environment (HSSE) atau kesehatan dan keselamatan kerja (K3) yang berperan untuk memitigasi dan memininalisir segala kemungkinan risiko yang akan terjadi. Apakah SOP yang dimiliki HSSE tidak berjalan dengan baik sehingga di lapangan ada lagi korban berjatuhan, ini menjadi kekecewaan kami terhadap pihak Pertamina Balikpapan.” Tegasnya. (Fran)
