Beritainspirasi.info – BONTANG, Menjadi seorang pekerja kontrak di sebuah perusahan kontraktor pada salah satu perusahan migas ternama pernah dilakoni Pebri (46).
Pertengahan tahun 2016 kontrak kerjanya habis dan masa kontraknya tidak diperpajang. Hal itu tidak membuat Pebri patah semangat lantas menyalahkan keadaan.
Kejadian itu justru yang melatari Pebri berpikir untuk segera bersiap untuk beralih profesi sebagai seorang pengusaha.
“Kontrak kerja habis, pelung kerja juga sulit. Liat peluang usaha lebih menjanjikan,” ujarnya saat di temui ditempat jualannya.
Jajanan manis khas Kalimantan “Pisan Gapit” menjadi menu yang dipilih untuk memulai peruntungan usahanya.
Berusaha, sabar serta pandai melihat peluang menjadi kata kunci yang dia utarakan dalam menjalakan usahanya.
Usaha yang ia jalankan sejak september 2016 ini, terbilang cukup sukses untuk kelas jajanan pingir jalan.
Berkat keuletan dan konsisten menjaga citarasa jajanannya, usahanya yang terletak di Jalan Mt.Haryono (sebrang kantor telkom) tersebut sedikitnya mampu meraih omset rata-rata mencapai Rp 250 ribu perhari.
“Lebih enak mas, hasil kerja dengan usaha begini kurang lebih sama aja. Tapi lebih tenang aja, lumayan hasilnya bisa untuk nabung guna biaya anak sekolah,” ujar bapak beranak 4 ini dengan ramah.
Pisang gapit sendiri merupakan kuliner khas asal Kalimantan Timur. Seperti namanya, jajanan ini berbahan dasar pisang yang dalam proses pemasakannya dengan cara di gapit kemudian dipencet sampai pipih kemudian dicampur dengan saus karamel. Jajanan manis ini memang tergolog langka penjualnya di Kota Taman.
Gapit sendiri berasal dari bahasa Banjar dan Kutai yang artinya jepit. (and)
