Samarinda, Beri.id – Forum Pedagang Pasar Pagi (FP3) kembali berdialog dengan DPRD Samarinda, kali ini diwakili oleh Anggota Komisi II DPRD Samarinda, Laila Fatihah. Pertemuan ini diadakan setelah FP3 mengirim surat pada 30 Oktober lalu, namun hingga saat ini, tak ada kejelasan terkait nasib pedagang.
Setelah menerima kunjungan tersebut, Laila menyatakan bahwa mereka belum mendapatkan persetujuan untuk mengadakan pertemuan resmi dengan sejumlah Organisasi Perangkat Daerah (OPD) yang memiliki kewenangan terkait. Walaupun begitu, Laila menegaskan bahwa masukan dari para pedagang akan mendapatkan respons yang cepat.
“Kami saat ini hanya menyimak aspirasi mereka. Sebetulnya, surat ini seharusnya diajukan ke komisi II agar segera mendapatkan tanggapan. Karena itu, kami meminta waktu untuk merespons dengan baik,” ungkap Laila, Rabu (15/11/2023).
Politikus dari Partai Persatuan Pembangunan (PPP) ini menjelaskan bahwa keluhan yang disampaikan oleh pedagang pada Rabu lalu sebenarnya hanya berkaitan dengan ketidakpastian masa depan mereka. Sampai pertengahan bulan ini, belum ada kejelasan terkait rencana Pemerintah Kota Samarinda untuk merevitalisasi Pasar Pagi dan memindahkan para pedagang.
“Mereka telah mengutarakan aspirasi mereka dengan tepat kepada komisi II, dan saya yakin tidak ada yang salah dengan melakukan audiensi bersama Pemerintah Kota,” tambahnya.
Laila sepenuhnya menyerahkan kepada Pemerintah Kota Samarinda untuk mengkoordinasikan pertemuan dengan perwakilan pedagang Pasar Pagi. Ia berharap pertemuan tersebut dapat diadakan dalam waktu dekat sehingga para pedagang dapat menerima penjelasan yang memadai dan semua pihak dapat meraih kejelasan.
“Kami di dewan memberikan dukungan penuh. Namun, urusan pemindahan ini tidaklah sederhana. Oleh karena itu, diperlukan perencanaan yang matang, termasuk mengenai relokasi para pedagang,” pungkas Laila.
(ADV/DPRD Samarinda)