BONTANG -Mobil lab PCR (Polymerase Chain Reaction) yang terparkir di parkiran RSUD Taman Husada, belum terlihat aktif berkeliling untuk lakukan uji swab.
Mobil canggih ini, di banderol seharga tiga miliyar rupiah. Dengan kelebihan dapat keluarkan hasil uji usap cukup dalam waktu tiga jam.
Dalam sehari mobil lab PCR ini bisa menguji hingga ratusan sampel. Sekali beroperasi bisa 48 sampel diuji. Jika seharian. Bisa operasi sampai 4 kali. Artinya bisa 192 sampel.
Namun saat ini, masih belum dapat beroperasi dengan maksimal. Dikarenakan mobil tersebut belum mengantongi surat izin operasional operasional resmi dari kementerian kesehatan (kemenkes)
Juru Bicara Satgas Covid-19 Bontang, Adi Permana menuturkan, mobil lab PCR Covid-19 tiu sudah dipakai sejak Bulan Januari, namun masih menunggu izin operasi dari kemenkes.
“Kalau dipakai dipakai,” ungkapnya kepada media, Kamis 27 Januari 2021 kemarin.
Dikatakannya, dari dinas kesehatan provinsi pihaknya sudah mengantongi izin, tinggal menunggu izin dari kemenkes.
Sembari menunggu ijin dari kemenkas, mobil pcr tetap dipergunakan untuk tes. Karena hasilnya tetap relevan dengan tes lainnya. Diperkirakan lebih dari 500 hasil tes swab PCR.
“Lima ratusan mungkin sudah ada,” imbuhnya.
Karena ledakan tes yang melebihi hingga kekurangan cairan. Ia pun tidak menduga dan di luar prediksi. Karena sebelum-sebelumnya yang lakukan tes paling banyak maksimal 600 orang setiap bulannya.
Berbanding bulan Januari ini, yang lakukan tes perharinya sudah mencapai ratusan.
Sementara cairan reagen yang dipersiapkan untuk melakukan pemeriksaan hanya 700 cairan. Dan saat ini cairan sudah habis digunakan.
Pun saat ini, cairan reagen masih dalam tahap pemesanan kembali. Dengan menggunakan dana belanja tak terduga (BTT).
“Kita harapkan dari dana BTT,” ungkapnya.
Melihat kondisi di lapangan banyaknya yang melakukan tes, kemungkinan besar sebanyak 4 ribu cairan yang akan dipesan.
Ia pun berharap, agar vaksin segera terselesaikan. Dengan capaian yang tinggi, hingga penularan positif di lapangan selaras ikut menurun.
“Minimal orang divaksin menjadi pembatas,” ungkapnya kembali.
Di akhir, dirinya ungkapkan mobil tersebut tetap akan kembali beroperasi sembari menunggu surat izin beroperasi dari kemenkes. Sambil menunggu ketersediaan cairan reagen yang dipesan.
“Betul, kita masih menunggu itu,” tandasnya. (Esc)