Miskomunikasi Antara Pemkot dan Pedagang, Revitalisasi Pasar Pagi Samarinda

Anggota Komisi II DPRD Samarinda, Laila Fatihah

Samarinda, Beri.id – Anggota Komisi II DPRD Samarinda, Laila Fatihah, menyoroti adanya miskomunikasi antara Pemerintah Kota (Pemkot) Samarinda dan para pedagang terkait revitalisasi pasar pagi yang dinilai sudah tidak layak. Meskipun mendukung langkah revitalisasi, terdapat kebutuhan akan klarifikasi dan kepastian bagi para pedagang.

“Kami mendukung perbaikan Pasar Pagi dan pedagang juga mendukung. Hanya saja, perlu diluruskan miskomunikasi ini dan pedagang membutuhkan kepastian,” ungkap Laila, Jumat (10/10/2023).

Laila juga menekankan perlunya kesigapan Pemkot dalam memberikan kejelasan mengenai rencana relokasi pedagang dan penyediaan lokasi pengganti yang layak sebelum melakukan revitalisasi.

“Pedagang butuh kepastian, bukan hanya pindah, tapi juga memperoleh lokasi yang sesuai. Pemkot harus matangkan rencananya dan sediakan tempat yang layak,” paparnya.

Meskipun pedagang tidak menentang revitalisasi, Laila menginginkan sedikit kelonggaran waktu mengingat mereka baru kembali aktif pasca pandemi Covid-19.

“Mereka baru mulai bangkit dalam perekonomian belakangan ini. Langkah revitilasi harus mempertimbangkan waktu agar tidak merugikan kegiatan ekonomi mereka,” ungkapnya.

Laila juga menekankan pentingnya asesmen kelayakan bangunan oleh pihak berwenang, seperti Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR), sebelum menyimpulkan bahwa pasar tersebut tidak layak.

 

(Adv/DPRD Samarinda)

Exit mobile version