Samarinda – Menyambut peringatan HUT Kemerdekaan RI Ke-72 di kota Samarinda, menjadi ajang mencari rezeki bagi para pedagang atribut dan bendara musiman di kota Tepian ini.
Peringatan HUT RI yang masih 13 hari lagi menjadi peluang mereka untuk menjajakan dagangan nya. Seperti yang terlihat di sepanjang jalan M.yamin, Jalan Pahlawan, Jalan Juanda dan beberapa jalan lain nya.
Namun ada yang berbeda di tahun ini, daya beli masyarakat yang melemah dan juga defisit nya anggaran pemerintah menjadi sangat berpengaruh terhadap pendapatan para pedagang musiman ini. Selain hal itu, lokasi jualan mereka yang tidak permanen ini acap kali mendapat tindak tegas pengusiran oleh petugas Satpol PP kota Samarinda.
Saat ditemui wartawan Beritainspirasi.info, Kustiawan salah seorang pedagang bendera musiman, yang mengampar dagangan nya di jalan M.yamin di depan kantor Pengadilan Tinggi Negeri Kaltim. “Ya saya sendiri dari awal bulan ini sudah pindah tempat 10 kali, baru saja saat saya buka lapak petugas udah mengusir saya”. Ujar Kustiawan pedagang yang baru saja datang dari Garut.
“Selain itu mas kata temen-temen saya yang pedagang asli sini, sepi nya pembeli ini karena, pemerintah nya defisit. Jadi sedikit sekali dinas-dinas dan anggota dewan serta pemerintah kota yang belanja perlengkapan atribut memeriahkan HUT RI tahun ini” tandas kang Kus Sapaan akrabnya.
Di tambah tempat yang selalu berganti ini di anggap mempersusah mereka mengenalkan dagangan mereka. “Kami kan berjualan ini cuma satu tahun sekali. Stand-stand yang kami pinjam pun hanya sementara sampai akhir bulan ini kan, kalau negaranya merayakan kemerdekaan,masyarakatnya masa tidak merasakan.” Tutupnya (Arm)