Pelestarian Bahasa dan Budaya: Disdikbud Kaltim Prioritaskan Empat Bahasa Lokal dalam Sistem Pendidikan

Kepala Disdikbud Provinsi Kaltim, Muhammad Kurniawan

Samarinda, Beri.id – Dalam upaya pelestarian bahasa dan budaya daerah, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) telah merencanakan untuk memprioritaskan empat bahasa lokal sebagai program pelajaran Muatan Lokal (Mulok) di sistem pendidikan.

Muhammad Kurniawan, Kepala Disdikbud Provinsi Kaltim, menekankan bahwa pelestarian bahasa dan budaya daerah merupakan bagian penting dari dunia pendidikan, terutama melalui pelajaran Mulok.

“Dalam menghadapi era modern, penting bagi generasi muda untuk mempelajari Mulok di sekolah, terutama bahasa daerah,” ungkap Kurniawan.

Empat bahasa yang diprioritaskan, yakni Bahasa Paser, Bahasa Berau, Bahasa Dayak, dan Bahasa Kutai, akan menjadi bagian integral dari kurikulum di sekolah-sekolah.

Program Mulok juga akan meliputi aspek-aspek seperti tarian daerah, kekayaan budaya lokal, dan materi yang terkait dengan pelestarian budaya di Kaltim. Materi ini akan diajarkan oleh tenaga pengajar di setiap satuan pendidikan.

“Mulok juga mencakup Sumber Daya Alam (SDA), yaitu menjelaskan kekayaan flora dan fauna yang ada di Kaltim serta budaya berupa seni tari asli daerah,” jelasnya.

Namun, Kurniawan juga menyampaikan bahwa saat ini belum ada guru yang memiliki sertifikasi atau kompetensi untuk mengajarkan Mulok tersebut. Meskipun demikian, pihaknya akan mencari guru yang mampu berbahasa daerah untuk mengajarkan materi dasar dengan menggunakan kurikulum dan bahan pembelajaran yang telah disiapkan.

“Kami akan mencari guru yang bisa berbahasa daerah. Mereka akan mengajarkan materi dasar dengan kurikulum dan bahan pembelajaran yang disiapkan,” ungkapnya.

Program ini menjadi bagian dari upaya pemerintah dan Disdikbud Kaltim dalam menjaga serta melestarikan bahasa dan budaya lokal, yang sesuai dengan ketentuan dalam Peraturan Menteri Pendidikan Nasional (Permendiknas).

“Daerah memiliki kebebasan untuk membuat program Mulok sesuai dengan ciri khas daerahnya masing-masing,” pungkasnya.

 

(Dodi Prabowo/Adv Disdikbud Kaltim)

kpukukarads