SAMARINDA – Peraduan di pemilihan Gubernur Kaltim semata-mata bukan head to head antar bakal calon. Namun menyandingkan strategi terbaik dalam pemenangan, yang di kerjakan oleh tim pemenangan di masing-masing paslon. Terbukti banyak di pengalaman pemilu sebelum nya pengaruh, jaringan, serta piawai mencari suara bahkan logistik menjadi pertimbangan strategik utama partai atau koalisi memutuskan, siapa yang akan menjadi ketua pemenangan mereka.
Seperti hal nya di pilgub kali ini, sederet nama terbaik pun muncul memimpin tim pemenangan empat pasangan calon. Lintas generasi dan berbagai bergensi di miliki oleh masing-masing ketua tim pemenangan.
Pasangan calon usungan koalisi Gerinda, PKS serta PAN ini misalnya, memilih Aji Sofyan Alex. Politisi serta birokrasi senior yang juga pernah menjadi calon Gubernur di periode lalu.
Sedangkan pasangan calon Syaharie Jaang dan Awang Ferdiant usungan koalisi Demokrat, PKB dan PPP memajukan Rusman Yaqub sebagai ketua tim pemenangan nya, pria bertubuh gempal ini di ketahui juga sebagai anggota DPRD Kaltim dan ketua wilayah partai berlambang Ka’bah. Kedua politisi senior ini, generasi politik lama yang telah bercokol di Kalimatan Timur.
Beda hal dengan dua pasangan lainnya ini, koalisi partai wong cilik berlambang Banteng, serta partai yang sempat di ketuai mantan Jenderal Wiranto ini belum menyiarkan siapa pilihan komando pemenangan mereka untuk usungan paslon mereka Rusmadi dan Safaruddin. Namun kabar nya pilihan komando pemenangan ini akan jatuh pada Ananda Moeis atau mantan wakil Gubernur Farid Wadjdy. Kedua orang ini juga punya sepak terjang yang mumpuni.
Nah di pasangan calon Andi Sofyan Hasdam dan Nusyirwan Ismail ini dominasi kekuatan anak muda, generasi yang di besarkan oleh semangat reformasi dan keadilan sosial kala itu di Orde Baru sangat signifikan, terbukti pemuda kelahiran tahun 1978 asal Kabupaten Gerbang Raja, bergelar studi akhir Magister hukum, Muhammad Husni Fahruddin yang akrab di sapa Ayub di percaya mengkomandoi nahkoda pemenangan pasangan calon usungan Golkar dan NASDEM di pemilihan Gubernur 2018 ini.
Usia nya yang jauh lebih muda ketimbang ketua tim pemenangan lainnya, belum tentu mengurangi kemampuan dalam merumuskan strategi untuk memenangkan calon. Lagi-lagi pengaruh, jaringan serta kepiawaian jadi taruhan di arena ini.
Bekal banyak memimpin kepeloporan jaringan pemuda di Kalimantan Timur, menjadi perhitungan matang tentunya. Karena pemilih pemula dan muda menjadi hal yang di perebutkan oleh calon lainnya dengan seksama.
Selain itu pria berdarah Kutai ini tumbuh dengan karakter yang kritis dan berani, acap kali melalui tulisan nya yang termuat di beberapa media massa, kritik membangun serta pembaharuan kerap jadi sorotan kritis nya.
Semangat kompetitif pun di sampaikan oleh nya saat di mintai keterangan (16/1/18), “pasangan calon yang mempercayakan saya sebagai ketua tim pemenangan, ingin mencontohkan ke kaum muda, anak jaman now, generasi milenial bahwa pemuda bisa kok menjadi suksesor di ajang demokrasi,” Pungkas nya.
Politik adalah cara jitu yang harus di lakoni anak muda, karena mampu menjaga Negeri ini dan membuat nya lebih besar, “Kalau bung Karno membutuhkan pemuda untuk mengguncang dunia, maka paslon ini membutuhkan untuk memenangkan Pilkada,” Jelas Strata 1 lulusan terbaik Universitas Lambung Mangkurat ini.
“Pemuda itu 1 % inspirasi dan 99 % Keringat, artinya pemuda itu bekerja, pemuda itu pantang menyerah, pemuda itu berkreasi, dan Pemuda itu penuh inspirasi yang ter ejawantahkan.” Tegas Husni Fahruddin. (Red)