Perlunya Realokasi APBD Kaltim Untuk Memenuhi Kebutuhan Anggaran Pencegahan Covid-19

Beri.id, SAMARINDA– Wakil Ketua DPRD Provinsi Kaltim Andi Harun mengatakan pihaknya telah membicarakan perihal anggaran APBD Kaltim yang akan dialihkan untuk percepatan pencegahan wabah virus corona (Covid-19).

“Iya, itu salah satu opsi. Karena ada instruksi presiden, bukan hanya APBN tetapi juga APBD yang berfokus pada penanganan Covid,” Kata Andi Harun, saat dikonfirmasi di kantor DPRD Provinsi Kaltim, pada Kamis (2/4/2020).

dprdsmd ads

“Kemudian ada juga program rancangan realokasi. Sebelumnya anggaran di 2019 yang kemarin, akan kita realokasi dalam bentuk belanja dalam rangka percepatan penanganan Covid-19,” lanjutnya.

Dirinya juga menyampaikan solusi anggaran apa saja yang dapat digunakan pemerintah, dalam upaya untuk membiayai kebutuhan penanganan wabah tersebut.

Sebelumnya Jokowi bersama dengan jajaran kabinet menteri telah mengeluarkan surat keputusan soal langkah yang harus diambil pemerintah daerah.

“Sesuai dengan keppres no. 20 tahun 2020, kemudian peraturan menteri keuangan no.19, inpres no. 4 tahun 2020, ada juga surat edaran dari mendagri. Diantara keputusan itu, ada yang bisa kita gunakan adalah realokasi anggaran,” ujarnya.

Ketika ditanya soal besaran anggaran yang akan dipersiapkan, dirinya mengaku belum bisa menyebutkan nominalnya. Hanya saja sejauh ini dari hasil rapat telah diketahui anggaran yang disiapkan oleh pemprov kaltim adalah sebesar 35 Miliar.

“Hari ini kami belum bisa menyebutkan besaran anggarannya. Tapi kami tadi mendengarkan informasi dari komisi IV juga, dari Pak Rusman yang menyampaikan saat ini pemprov menyiapkan anggaran sebesar 35 Milyar,” jelasnya,

Namun angka tersebut dirasa belum cukup untuk menutupi kebutuhan disetiap daerah, karena anggaran tersebut hanya diperuntukkan dalam belanja APD untuk rumah sakit rujukan pemerintah. Hanya saja dirinya juga belum mendapatkan rincian kebutuhan secara detail.

Selain kebutuhan APD, anggaran tersebut juga disarankan agar dialokasikan untuk tunjangan yang sifatnya sebagai gaji untuk dokter dan paramedis. Karena bagaimanapun merekalah yang menjadi ujung tombak untuk menyelamatkan nyawa pasien corona, dan bersentuhan langsung dengan semua pasien. Maka harus mendapat apresiasi khusus untuk itu.

Selain bidang kesehatan, perlu juga pengalokasian anggaran dibidang keamanan dan ketertiban masyarakat (Kamtibmas), karena di situasi ini pihak keamanan juga menjadi salah satu pihak yang bekerja keras untuk mensukseskan perketatan sosial.

“Kita juga harus mempertimbangkan aspek kamtibmas artinya bagian keamanan. Jadi harus dipertimbangkan secara komprehensif, terutama aspek ekonominya,” tutupnya.

(Esc)