Daerah  

PT.KNI Bantah Jadi Penyebab Rusaknya Akses Pelabuhan Loktuan

BONTANG – Menanggapi pemberitaan yang menuding PT.KNI sebagai penyebab utama terhadap rusaknya akses Jalan Pelabuhan Umum Loktuan, akhirnya pihak PT KNI mengeluarkan pernyataan.
Fuadi Suspa Kepala Merine Operation PT KNI Bontang mengatakan pihaknya menyayangkan pernyataan yang seolah menyudutkan PT.KNI sebagai penyebab terjadinya lubang pada jalan di Pelabuhan Loktuan. Menurutnya lubang tersebut sudah lama ada namun tidak di perbaiki-perbaiki dan kemudian semakin melebar, sebab itu kerusakan yang ada harusnya tidak serta merta di alamatkan ke PT.KNI.

“Itu merupakan fasilitas publik yang artinya bukan hanya PT.KNI yang menggunakan. Banyak dari pengguna lain yang sama2 menggunakan pelabuhan tersebut, harusnya karna itu terjadinya keretakan tidak bisa dikatakan karna kami sepenuhnya,” ujarnya saat ditemui Berinfo di Kantornya, Wisma KIE Guntung (14/6).

dprdsmd ads

Lebih lanjut Fuadi Suspa mengatakan, bahwa sejauh ini kerjasama PT KNI dengan pengelola pelabuhan berjalan baik, selain itu PT.KNI selalu memenuhi kewajiban berupa membayar kewajiban perusahan berupa pembayaran Kas Pelabuhan, Jasa Dermaga, Uang Kebersihan, dan Sandar Kapal.

 “Ya, tetap mesti dilihat ini hubungan bisnis. Sewajarnya perawatan itu wewenang pengelola, namun begitu kami peduli dengan cara membantu menutup lubang dengan pemasangan plat besi dengan tebal 24 milimeter tersebut,” ucapnya.

Selain sebagai salah satu bentuk kepedulian atas kondisi pelabuhan, hal tersebut juga dimaksudkan agar arus jalan masuk kendaraan tetap berjalan, tidak terganggu dengan adanya lubang.

Selebihnya terkait perbaikan lebih lanjut, PT.KNI sepenuhnya menyerahkan kepada pengelola pelabuhan. “Masak kami sudah membayar kewajiban, terus kami juga yang harus memperbaiki fasilitas. Kalau begini siapa yang dirugikan,” cecarnya.

Sebelumnya PT.KNI melakukan aktifitas bongkar muat di pelabuhan khusus milik PT Pupuk Kaltim. Namun belakangan, setidaknya tiga tahun belakangan mereka memindahkan aktifitasnya ke Pelabuhan Loktuan, atas permintaan Pemerintah Kota.

Pemindahan tersebut juga di lakukan lantaran semakin padatnya intensitas bongkar muat di Pelsus milik PKT.

Pihaknya juga membantah jika disebut tonase mereka mencapai 40 ton seperti yang diwartakan sebelumnya.

 “Tidak sampai 40 ton, kami juga selalu memberikan kontribusi untuk kemajuan pelabuhan Loktuan masyarakat sekitar,” bebernya. (and)​