PTM di Samarinda Masih Menunggu PPKM Turun Dari Level 4

Kepala Dinas dan Kebudayaan Kota Samarinda, Asli Nuryadin.
Kepala Dinas dan Kebudayaan Kota Samarinda, Asli Nuryadin. ©Dodi/beri.id

SAMARINDA – Pembelajaran Tatap Muka (PTM) di kota Samarinda rencananya akan di buka pada Selasa mendatang (07/09/21). Segala persiapan pun telah dilakukan.

Kepala Dinas dan Kebudayaan Kota Samarinda, Asli Nuryadin Mengungkapkan
tetapi penerapannya masih menunggu Intruksi Kemendagri, ketetapan kota Samarinda sudah keluar dari PPKM level 4.

dprdsmd ads

“Pertimbangan gini, kita kan yang pertama tunggu level dulu karena level 4 itu belum diizinkan,”ucapnya saat di konfirmasi via telpon, Senin (30/08/21).

Menurutnya sesuai aturan yang di perbolehkan untuk membuka sekolah tatap muka yang berada pada level 1 sampai 3, Itu pun harus dalam keputusan pemerintah kota dalam Hal ini Walikota dan Wakil Walikota beserta instansi terkait.

“Kalau 1-3 diizinkan tapi tergantung pimpinan daerah ,”katanya.

Nuryadin menyampaikan bahwa pihaknya sudah melakukan uji coba untuk beberapa sekolah dan itu sudah di laksanakan dari 4 bulan yang lalu.

“Kita mempersiapkan karena yang 14 sekolah itu kita sudah uji cobakan 4 bulan yang lalu,itu sudah jalan,”pungkasnya

Lebih lanjut, Pihaknya sudah mempersiapkan untuk membuka sebanyak 85 yang masuk dalam program Sekolah Tangguh tahap satu yang sudah berjalan dan tahap keduanya yang akan di buka nantinya jika sudah berada di bawah level 4.

“Kemudian kita persiapkan lagi 71 sekolah jadinya nanti ada 85 sekolah,”ungkapnya

Kadisdikbud Kota Samarinda menjelaskan, bahwa untuk persyaratan PTM diperuntukkan bagi sekolah yang pendidik dan tenaga pendidikan (PTK) sudah melalui vaksinasi sehingga untuk siswa yang akan mengikuti kegiatan belajar di sekolah tidak harus yang sudah vaksinasi meski demikian untuk protokol kesehatan tetap di berlakukan di dalam kelas.

“Kalo untuk siswa vaksinnya bukan menjadi syarat utama yang penting gurunya dulu ,guru dan PTK berarti yang kita buka nanti,”seruhnya.

Asli Nuryadin menyampaikan bahwa ada dua syarat yang utama dalam membuka pembelajaran tatap muka yakni vaksinasi pendidik dan tenaga pendidikan (PTK) dan orang tua dari siswa yang mengizinkan anaknya mengikuti sekolah di dalam kelas dengan melalui surat pernyataan tertulis.

“Tentu teman-teman di sekolah yang sudah guru dan tenaga pendidikannya di vaksin itu yang pertama,yang kedua nanti orang tua mengizinkan ya,ada pernyataan orang tua,”ujarnya

Menurut Nuryadin, ada skema yang akan di berlakukan pada saat pembelajaran tatap muka, yakni tidak langsung seluruh siswa mengikuti kegiatan belajar di dalam ruang tapi akan di buka bertahap, Misalnya untuk yang di smp hari ini kelas 7 yang mengikuti beraarti besok kelas 8, bentuk skemanya bisa di buat pertiga hari yang mengikuti kegiatan dalam ruang dan yang daring (Online) meski pun hal tersebut akan menunggu keputusan Walikota Samarinda.

“Karena nggak boleh semua kelas separuh saja di dalam kelas itu sehingga bergantian ,hari ini kalo di smp itu kelas 7 misalnya nah mungkin 3 hari lagi kelas 8 nah kelas 7 nya kembali lagi online begitu dia,”bebernya

Dia berharap agar pendidikan yang sudah satu tahun setengah ini agar bisa merasakan suasana kelas, bisa bermain dengan riang gembira karena di rasa pembelajaran online masih akan berdampak negatif yakni siswa masih perlu untuk pembangunan karakter melalaui tenaga pendidik yang profesional.

“Yang penting kita itu kepingin sebenarnya anak-anak itu turun dulu dalam suasana Happy karena sudah setahun setengah lebih kita ini yang pembelajaran melalui daring itu terasa dampaknya juga negatifnya,”jelasnya

Ia pun menyampaikan bahwa dari 85 sekolah tenaga pendidiknya sudah vaksinasi sekitar 91 persen,secara keseluruhan 320 sekolah itu sekitar 71 persen meski vaksinasi terus berjalan hingga keseluruhan

“Yang 85 sekolah itu sudah 91 persen ini jalan terus tapi kalau secara keseluruhan 320 sekolah itu kita baru 71 persen,”tutupnya. (Dod)