SAMARINDA – Anggota DPRD Kaltim terima audiensi dari belasan mahasiswa yang tergabung dalam Perhimpunan Mahasiswa Katolik Republi Indonesia (PMKRI) Cabang Samarinda setelah melakukan aksi unjuk rasa didepan kantor DPRD Kaltim pada, Senin (03/05/2021)
Aksi tersebut digelar dalam rangka memperingati hari pendidikan nasional tepat pada 2 Mey 2021 kemarin. Diterima langsung dua anggota DPRD Kaltim yakni Sutomo Jabir dari Fraksi PKB dan Salehudin dari Fraksi Golkar.
Ketua PMKRI Samarinda, Yacobus Catur Bimo Sasongko menyampain, pendidikan sebagai unsur utama karena sebagai jalan untuk meraih kemajuan dan keharmonisan bangsa, namun faktanya sektor ini masih terabaikan.
Menurut dia masih banyak PR pemerintah, karena realitanya masih banyak kekurangan dalam sistem pendidikan, mulai dari fasilitas yang tidak memedai hingga infrastruktur penunjang seperti akses jalan.
Mereka mendapatkan sebuah realita sosial terkait dengan terbengkalainya sebuah Sekolah Dasar Negeri (SDN) 028 di Desa bukit Pariaman, dusun Tenggarong Seberang, Kutai Kartanegara.
“Di Kukar ini ironis sekali, dari fasilitas pendidikan hingga infrastruktur jalan sangat memprihatinkan, di Desa Pariaman itu ada SD 028, disana ada dua, sekolah induk dan kelas jauhya. Tetapi yang sekolah induk ini tidak diperhatikan,”ungkapnya.
Yacobus menceritakan pada 1 Mei lalu pihaknya melakukan advokasi didaerah tersebut, menurut dia salah satu faktor sekolah itu terabaikan karena jeleknya infrastruktur jalan kesekolah tersebut.
“Kemudian banyak juga guru-guru berpindah ke desa sebelah (sekolah kelas jauh) yang memang dengan fasilitas listrik. Kita tau bahwa dusun berambai ini tidak memiliki listrik dan jaringan,”tuturnya.
Menanggapi hal tersebut anggota komisi IV Salehudin menyampaikan, dalam pertemuan itu dirinya langsung cek informasi non formal melalui rekan di dinas pendidikan Kukar. Disebutkan bahwa, sebab masalha tersebut karena banyaknya warga setempat yang melakukan migrasi.
“Saya coba kroscek informasi soal itu, memang didesa Pariaman itu sebagian penduduknya, karena aktiftasnya itu dikelilingi tambang. Kebetulan perusahaan tambang sudah tidak operasi, sehingga beberapa karyawan dan warga disana banyak yang migrasi sehingga sekolah SD itu tidak diperhatika dengan baik makanya mereka fokus pada SD filialnya,”jelas Salehudin.
Kendati demikian dirinya akan menfasilisitasi pertemuan antara mahasiswa intasnsi tekrait, khususya dinas Pendididkan Kukar
“Kita fasilitasi untuk langsung bertemu dengan dinas Pendidikan Kukar, sekaligus memeberi penjelasan beberapa temuan oleh ade-ade mahasiswa,”paparnya.
(Fran)