Samarinda – Antrean kendaraan di Jalan Poros Samarinda-Bontang belakangan menjadi perhatian publik. Hal tersebut mendapat tanggapan dari Ketua DPRD Kota Samarinda, Sugiyono.
Sugiyono mengungkapkan bahwa kemacetan jalur tersebut harus butuh perhatian dari Pemerintah Kota (Pemkot) Samarinda.
“Saya mengharapkan kondisi tersebut dapat mendapat perhatian dari Pemkot Samarinda. Khususnya dari Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait seperti Dinas Perhubungan (Dishub) tingkat kabupaten/kota hingga provinsi,” ucap Sugiyono
Selain itu, kata Sugiyono, jalur tersebut juga tak hanya menghubungkan antara Samarinda dan daerah-daerah di kawasan utara Kaltim. Namun juga, sebagai salah satu akses utama menuju Bandara APT Pranoto Samarinda di Kecamatan Samarinda Utara.
“Itu kan akses ke bandara, orang pasti mengejar penerbangan. Jangan sampai mereka terjebak macet yang ujungnya nanti perjalanan mereka terganggu,” tambahnya.
Ia menyebutkan bahwa awalnya kendaraan yang melintas di jalur poros Samarinda-Bontang hanya jenis-jenis kendaraan tertentu, dan kendaraan yang memang hendak pergi dari atau menuju Samarinda.
Namun, kata dia, semenjak Bandara APT Pranoto Samarinda dioperasikan, volume kendaraan yang melintas di kawasan tersebut pun mengalami peningkatan.
Tingginya volume kendaraan yang melintas, diperparah dengan kondisi jalan yang saat ini sedang mengalami perbaikan oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR). Sehingga laju kendaraan pun terbatas karena aktivitas perbaikan tersebut.
“Sangat disayangkan dengan kondisi tersebut, pemerintah tidak turun tangan dalam mengatasi kemacetan tersebut,” ungkapnya.
Perbaikan jalan di Jalan Poros Samarinda-Bontang mulai dilakukan sejak pertengahan tahun 2021 lalu.
Sementara proyek tersebut dikerjakan sejak pertengahan tahun 2021 lalu, dan ditangani oleh Balai Besar Pelaksana Jalan Nasional (BBPJN) Kaltim Kaltara. Salah satu kegiatan yang dilakukan di ruas jalan tersebut adalah pengecoran jalan dan perbaikan drainase.
“Jadi Ini perlu sinergitas antara pemerintah daerah, provinsi dan aparat berwajib yang memang menangani kelancaran lalu lintas,” bebernya.
(Boni/adv)