SAMARINDA – Ketua DPD Golkar Samarinda, Hendra, menjelaskan sejarah panjang berdirinya gedung Sekretariat Golkar Samarinda. Gedung tersebut berada di Jalan Dahlia, Kelurahan Bugis, Kecamatan Samarinda.
Sebelum berdirinya gedung itu, tanah dibawahnya merupakan makam etnis Tionghoa, secara swadaya dipindah dan digarap menjadi gedung oleh kader-kader Golkar pada masa itu.
Lokasi pemakaman itu pun kemudian dipindahkan tak jauh dari lokasi gedung, yang saat ini diketahui sebagai gedung operasional Dinas Pertanahan Samarinda saat ini.
“Karena di bangun oleh partai maka di resmikan oleh ketua umum dan ada bukti prasasti nya “kata Hendra saat dikonfirmasi, Sabtu 28 Agustus 2021.
“Hingga bermuara pada resminya Sekretariat Golkar Samarinda pada 1987, yang diresmikan oleh Ketua DPP Golkar Sudharmono,”sambungnya.
Aset tanah dan Gedung tersebut kini diambil alih Pemkot Samarinda, disebut berdiri diatas aset Pemkot. Resmi dikonsonkan tepat pada Jum’at 27 Agustus 2021, kemarin.
Dari sejarah panjang yang dimilikinya, Golkar Samarinda ternyata tak berdiam diri. Hendra mengaku, jika pihaknya telah berkumpul bersama para senior serta para pendiri Partai berlambang pohon beringin dikota Tepian ini.
“Kita membahas status eks gedung Sekretariat Golkar Samarinda yang rencananya akan dibeli,”katanya.
Bukan tanpa alasan, upaya itu lantaran sejarah yang dimilikinya. Cerita dari senior pendiri Golkar, kata Hendra, Wali Kota ke- enam kala itu, Waris Husain, memerintahkan agar dibangunnya Golkar Samarinda di lokasi tersebut.
Selain itu, saksi sejarah Pembangunan gedung Golkar Samarinda H. Syamsuddin Djapri menyampaikan bahwa pada waktu itu zaman Pak Waris Husein sebagai walikota pada periode pertamanya melakukan pertemuan di pinang bebaris.
“Kebetulan ada pertemuan sekretariat Golkar pinang bebaris, waktu itu yang dibahas terkait pembangunan gedung sekretariat, karena dulu kita belum memiliki,”bebernya
Dalam pertemuan kala itu juga dihadiri oleh almarhum Waris Husein ,Elang Agus Salim, Kaspul Anwar dan Fauzi Ahmad. Pada pertemuan itu lah dipinjami tanah akan tetapi diatas tanah itu masih ada kuburan China sehingga itu harus di gusur terlebih dahulu
“Jadi itu dipinjami tanah Pemda disitu ada kuburan China, nah kita akhirnya menggusur juga kuburannya. Karena dari pembahasan pada saat pertemuan itu jika dipinjami tanah tolong dibangun gedung sekretariat pesan dari bapak waris Husein”seruhnya
Bahkan, Syamsudin Djapri menjelaskan jika dana pembangunan gedung sekretariat Golkar ini merupakan hasil dari Gotong Royong seluruh kader.
“Iya ini semuanya dana sumbangan bahkan bantuan dari DPP, DPD II, DPD I semuanya gotong royong bangun gedung ini,”ujarnya
Hendra menambahkan kembali, jika pernyataan dari saksi sejarah terbangunnya gedung sekretariat Golkar itulah yang menguatkannya.
Terkait surat menyurat ia mengatakan ada memegang surat berita acara penyerahan dari Ahmad amiens selaku wali kota pada waktu itu. Dalam surat itu disebutkan bahwa pada tahun 1986 waris Husein menyerahkan sebidang tanah kepada Partai Golkar untuk dibangun kesekretariatan partai Golkar.
“Kami juga sudah bersurat kepada pemerintah kota bahwa kami keberatan, karena selama ini selalu diakui sisi itu bangunan milik pemkot tapi sampai saat ini juga saya tidak pernah menerima selembar pun bukti kongkrit,”tutupnya. (Dod)