Samarinda, Beri.id – Terobosan signifikan telah mengguncang sektor pendidikan Indonesia dengan diperkenalkannya Kurikulum Merdeka. Salah satu fondasi utama dari kurikulum inovatif ini adalah peningkatan karakter peserta didik melalui pendekatan pembelajaran berbasis proyek. Pendekatan ini memicu siswa untuk menyelesaikan tantangan dunia nyata, berkolaborasi dengan rekan sekelas, serta mengasah kemampuan berpikir kritis dan kreativitas.
Implementasi Kurikulum Merdeka menuntut kerja sama serta keterlibatan semua pihak terkait. Peran guru, sebagai garda terdepan dalam dunia pendidikan, menjadi krusial. Mereka perlu menyesuaikan diri dengan perubahan yang terjadi pada peserta didik dan meningkatkan kualitas serta kapasitas mereka untuk mengikuti arus perubahan tersebut. Selain guru, partisipasi orang tua dan masyarakat juga menjadi faktor krusial dalam mendukung implementasi Kurikulum Merdeka.
Muhammad Kurniawan, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kaltim, menjelaskan bahwa Kurikulum Merdeka memungkinkan peserta didik memahami konsep secara mendalam serta mengoptimalkan kompetensi mereka.
“Pendekatan berbasis proyek menjadi tulang punggung dalam upaya memperkuat karakter siswa. Melalui proyek-proyek yang relevan, siswa diajak untuk menyelesaikan masalah dunia nyata, berkolaborasi secara intensif, dan mengasah keterampilan berpikir kritis dan kreativitas,” paparnya.
Namun, keberhasilan implementasi kurikulum ini bergantung pada dukungan serta partisipasi seluruh pihak terkait. Guru, sebagai pemain utama dalam arena pendidikan, memiliki peran sentral.
“Mereka harus mampu beradaptasi dengan perubahan yang terjadi pada peserta didik, terutama dalam konteks interaksi di masyarakat dan teknologi digital,” ujarnya.
Selain guru, keterlibatan orang tua dan masyarakat memiliki peran krusial dalam mendukung implementasi Kurikulum Merdeka.
“Mereka mampu memperkuat pembentukan karakter siswa di luar ranah sekolah, memastikan nilai-nilai yang ditanamkan di sekolah tercermin dalam kehidupan sehari-hari,” pungkasnya.
(Dodi Prabowo/Adv Disdikbud Kaltim)