Sugiarto Irene, Perempuan Pujaan Penggemar Musik Indie Samarinda

Samarinda – (06/08/2017). Kolaborasi musik dan lirik di dalam musik, menggambarkan banyak hal bagi para pendengar nya. Seperti Perempuan cantik asal Balikpapan, yang lagi ngetrend di telinga penggemar musik Indie Samarinda.

Sugiarto Irene mahasiswi cantik di salah satu kampus negeri berakreditas A kota Samarinda, kemampuan nya bermain musik dan menyanyikan lagu-lagu milik nya, membawa dawai merdu di telinga penggemarnya. Perempuan muda ini sedang melakukan studi nya di Jurusan Ilmu komunikasi, tercatat sebagai mahasiswa angkatan 2013.

Ia sudah sangat sering mengisi berbagai event-event musik di berbagai kota di Kalimantan Timur. Bahkan baru-baru ini Ia tampil di Festival Musik Folk terbesar di Indonesia yang digelar di Batu, Malang pada 15 Juli 2017.

Melalui media sosial Youtube dan Instagram yang follower nya ribuan, diri nya banyak mengunggah video saat menyanyikan lagu-lagu yang dia ciptakan sendiri. Salah satu yang lagu nya “Romansa Angin Darat” mampu membawa pendengar nya seakan jatuh dalam palungan.

“Hiruk Pikuk Peristiwa, Kenyamanan Diri Sepi, Sibuk Urusi Relasi Manusia” kutipan sedikit lirik di lagu tersebut. Penulisan lirik-lirik dalam setiap lagu nya seolah bicara banyak tentang keseharian manusia. Sudah Belasan lagu yang dia tulis seorang diri, dengan sangat sederhana dan selalu menyimpan banyak pengertian.

 “Dalam lagu yang aku tulis selalu ada pesan yang ingin aku sampaikan, tapi saat menyanyi pendengar berimajinasi lain. Itu menjadi kepuasan tersendiri,karena pendengar menikmati karya aku.” Ujar Perempuan yang masih berstatus jomblo.

Dengan karakter musik dan lirik yang di buat nya, potensi membawa nya masuk dalam produksi label musik Indonesia. Namun perempuan yang satu ini tak begitu ngotot karya nya masuk produksi musik label.

“Aku seh pengen musik aku di bawa ke industri musik, tapi aku gak mau kalau musik nya harus menyesuaikan pasar. Bukan tentang apa yang mereka mau dengar, tapi apa yang mau aku kasih tau ke mereka.” Tambahnya saat diwawancarai oleh beritainspirasi.info

“Tidak ada pendengarpun juga tidak masalah, karena pasar sekarang ngikutin selera. Bermusik bukan untuk dinilai, bukan ikutan gendre yang lagi ngetrend, dan juga selera. Dalam berkarya yang terpenting adalah kesederhanaan dan kerendahan hati. “Pungkasnya. (Lia).