Syafaruddin Nilai Masuknya TKA Saat PPKM Darurat Melukai Hati Masyarakat

Anggota DPRD Kaltim Syafaruddin
Anggota DPRD Kaltim Syafaruddin

SAMARINDA – Anggota DPRD Kaltim Syafaruddin mengatakan masuknya Tenaga Kerja Asing (TKA) ke Indonesia saat pemberlakuan PPKM darurat sangat melukai hati masyarakat.

Menurut dia, kebijakan pemerintah seolah tidak konsisten. Satu sisi masyarakat Indonesia dibatasi ruang geraknya demi menekan penularan Covid- 19 tapi TKA dibiarkan masuk.

dprdsmd ads

“Melukai perasaan masyarakat, kita dibatasi tapi ada kebijakan memberikan kebebasan TKA masuk Indonesia,”katanya dikonfirmasi pada, Selasa (06/07/2021) di DPRD Kaltim.

Sebelumnya masuknya tenaga kerja asing (TKA) asal China ke Indonesia bikin heboh media sosial.

Mereka ke Indonesia untuk membangun proyek strategis nasional smelter di Kabupaten Bantaeng, Sulawesi Selatan.

Kepala Bagian Humas dan Umum Direktorat Jenderal Imigrasi, Arya Pradhana Anggakara dilansir dari detikFinance.com mengatakan 20 TKA masuk ke Indonesia telah melalui pemeriksaan keimigrasian di Tempat Pemeriksaan Imigrasi Bandara Soekarno-Hatta pada tanggal 25 Juni 2021.

Dia mengklaim mereka masuk sebelum pemberlakuan PPKM, “Setelah melalui masa karantina, TKA tersebut lalu mendarat di Bandara International Makassar Kabupaten Maros dengan pesawat Citilink QG-426 pada Sabtu, 3 Juli 2021 pukul 20.25 WITA dari Jakarta,” ungkapnya.

Kendati demikian, Syafaruddin menilai hal tersebut tidak tepat dari aspek waktu karena tak berselang lama dengan pemberlakuan PPKM.

Mestinya kata dia, pemerintah terbuka hatinya soal ini. Tak mengizinkan dulu TKA masuk, lantaran Indonesia sedang darurat Covid-19.

Olehnya itu politisi PKB itu menilai hal yang wajar banyak tanya soal sikap pemerintah dalam menangani pandemi ini. Menyebabkan penilaian yang keliru dari masyarakat.

“Itu yang terjadi, jadi wajar masyarakat ada yang kecewa, tapi gak bisa di ekspresikan karena mereka juga terbatas,”paparnya.

“Intinya kebijakan itu melukai rasa masyarakat Indonesia. Saat Indonesia lakukan pembatasan justru ada yang masuk,”tutup Syafaruddin. (Fran)