Tak Jelas Lokasi Pemakaman Pasien Meninggal Covid-19, Nursalam Beberkan Keluhan Masyarakat

Anggota Komisi II DPRD Bontang Nursalam

BONTANG – Dalam rapat kerja Komisi Gabungan DPRD Bontang berama Pemerintah Kota(Pemkot) Bontang anggota Komisi II DPRD Bontang Nursalam menyoroti terkait pemakaman pasien positif covid-19 yang meninggal selama ini ternyata dimakamkan di tempat pemakaman umum (TPU) Bontang Lestrai bukan di pemakaman Taman Pahlawan tempat khusus bagi pasien covid-19 yang meninggal.

Nursalam pun mempertayakan, jika memang pasien positif covid-19 yang meninggal dibutuhkan penanganan khusus  kenapa tidak ditangani dengan benar sejak bulan April lalu.

dprdsmd ads

“Dihadapan kami anggota DPRD Bontang yang saat ini tengah memjalani rapid test ibu (Sekda Bontang) menyatakan jika pasien meninggal karena covid-19 dimakamkan di taman makan pahlawan tetapi nyatanya bukan. Sampai ketua DPRD Bontang sendiri kaget dan mempertanyakan bukannya pasien covid-19 selama ini dimakamkan di makam taman pahlawan tapi saat dilapangan jenazah dimakamkan di TPU Bontang Lestari,” ungkapnyanya dalam jalannya rapat kerja, pada Senin (19/10) pagi.

Kekesalah Nursalam tidak hanya sampai disitu, saat ada salah satu pasien positif covid-19 yang meninggal beberapa waktu lalu dirinya dan Sekretaris Daerah (Sekda) Bontang sempat berdebat terkait lokasi pemakaman jenazah tersebut.

Dimana saat itu, Sekda Bontang menyatakan jika pemakaman jenazah dari pasein tersebut berada di pemakaman taman pahlawan namun pada kenyataannya pemakaman dilakukan di TPU Bontang Lestari dan Sekda pun turut hadir dalam pemakaman  tersebut.

“Ibu jangan membolak-balikkan fakta ini kalau alm dimakamkan di pemakaman taman pahlawan kenapa pada saat pemakaman tersebut ibu hadir di TPU Bontang Lestari dan tidak ke makan taman pahlawan. Anda telah menyatakan jika telah menyiapkan lokasi bagi jenazah pasien yang meninggal karena covid-19 namun nyatanya tidak ada,” katanya.

Diungkapnya, dengan alasan bahwa TPU tersebut jauh dari perumahan warga alasan pemkot melakukan pemusaran di TPU tersebut namun hal tersebut dibantah Nursalam.

Nursalam kerap mendapatkan keluhan dari warga setempat dan mereka tidak setuju jika TPU tersebut dijadikan makam bagi pasien khusus covid-19.

“Hampir 60 persen warga merasa keberatan namun mereka tidak memiliki daya. Justru warga sekitar sering mendatangi saya dan mengeluhkan hal tersebut. Kalau bukan kepada bapak kepada siapa lagi kami mengadu. Disini saya merasa malu, saya tidak memiliki jaminan kepada mereka karena hal tersebut tidak dilanjutkan,”  katanya.

Nursalam menyayangkan sikap dilakukan pemkot Bontang, angka pasien covid-19  telah menembus diangka 900an artinya pemkot seharusnya  sudah harus menetapkan pemakaman khusus bagi pasien covid-19 yang meninggal dan pemakaman pasien positif covid-19 harus diluar TPU.

“Jangan dengan mudahnya mengatakan bahwa kami akan menetapkan di pemakaman umum tapi dibagi dua. Ini kan koyol namannya, disaat warga merasa keberatan pemkot malah menunjukkan sikap otoriternya. Jangan seperti itu, bersikap bijaksana kepadamasyarakat,” je;asnya.

“Saya disini menegaskan, sebagai mewakili warga dan atas diri sendiri menolak jika hal tersebut diteruskan,” sambungnya.

Sementara itu, Sekda Pemkot Bontang Aji Erlinawati menyampaikan selepas rapat dirinya akan berkoordinasi untuk meninjau taman makam pahlawan seperti apa lokasi topografinya, jika memungkinkan untuk dibangun maka dirinya akan berkoordinasi dengan Pjs. Walikota Bontang mengingat dirinya tidak dapat mengambil keputusan secara sepihak.

“saya akan mengkonfirmasi kepada dinas terkait lahan mana saja yang dapat dijadikan untuk pemukiman sehingga tidak harus teralu jauh dari pemukiman nantiya. Yang terpenting kondisi lahan tidak berair karena itu yang terpenting pastinya,” terang Sekda. (Adv/Esc)