Terlibat Dalam Kelompok Tani, Kaum Milenial Dapatkan Pelatihan Hingga Ke Jepang

SAMARINDA – Samsul Huda ketua Kontak Tani Nelayan Andalan (KTNA) kota Samarinda tengah mendorong kaum milenial untuk terlibat aktif dalam aktifitas pertanian. Disebutnya hal itu merupakan program nasional dari KTNA itu sendiri.

KTNA merupakan wadah koordinasi bagi para petani dan nelayan. Salah satu giatnya adalah mendorong petani supaya tidak salah jalur dalam menjadikan pertanian sebagai sumber penghasilan yang menjanjikan, baik dari hulu hingga hilirnya. Mulai dari proses produksi hingga pemasaran.

dprdsmd ads

Didorongnya ketua kelompok tani dari kaum milenial kata Samsul agar petani tidak dikesampingkan sebagai sumber penghasilan. Menurutnya pertanian adalah pekerjaan yang cukup menjanjikan.

“Kenapa harus milenial karena mereka masih punya semangat dan jiwa muda hingga ego yang tinggi, maka inilah kemudian yang kita rekrut,”kata Samsul dikonfirmasi Minggu (16/02/20) waktu malam.

Ia menjelaskan, selain karena mereka punya semangat, kaum milenial punya ruang kreatifitas yang tinggi. Hal itu bisa mendorong agar petani menjadi petani yang moderen yang paham dengan teknologi. “Itu yang paling penting makanya kita rekrut pemuda,”terang Samsul.

Saat ini kata Samsul, pihaknya sudah melatih beberapa angkatan dan semua dipilih dari pemuda. Ia juga mengklaim bahwa program tersebut sudah berjalan selama tiga kali. Bahkan untuk pelatihan dan pendidikan sebagian sudah ada yang dikirim hingga ke Jepang.

“Kemudian setelah mengikuti pendidikan baru kita dorong supaya mereka terlibat aktif sebagai ketua kelompok tani sesuai dengan bidang masing masing,”urainya.

Untuk diketahui bahwa KTNA di Samarinda sudah terbentuk hingga tingkat kelurahan sekota Samarinda. Salah satu program yang digaungkan adalah membuat destinasi agrowisata di Kota Samarinda, terlebih kota tepian ini akan berdiri sebagai kota penyangga Ibukota Negara (IKN)

“Ini sangat prioritas, karena kita sadar bahwa Samarinda dan sekitarnya belum banyak wisata wisata, apalagi ini adalah progres kita untuk menyambut IKN di Kaltim. Maka secara otomatis kita perlu yang namanya agrowisata,”ungkapnya.

Ia menyebutkan, di Samarinda sudah banyak yang kita mulai berjalan termasuk di daerah Makroman, di Bayur sudah mulai, Palaran juga sudah jalan.

Memulainya kata dia harus dari pribadi dulu dalam hal ini para kelompok tani sebagai penggeraknya, saat Disingung bagaimana peran pemerintah dalam mendorong ini, Samsul menyebutkan bahwa saat ini harus dimulai dulu membangun kesadaran dari bawah.

“Setelah kita bisa buktikan sebagai contoh baru bisa kita ajukan. Misal ke BUMN, BUMND untuk mensuport langkah kita,”paparnya.

Salah satu kendala yang dihadapi kata Samsul adalah kesadaran dan pengembangan Sumber Daya Manusianya (SDM).

“Yang paling utama adalah mental karena mayoritas masyarakat Kaltim masih manja dengan alam. Saya tidak bikin begini aja bisa dapat duit kok repot repot. itu kendala utama dari sisi mental petani sendiri,maka yang paling utama adalah membangun SDM terlebih dahulu,”tutupnya. (Fran)