Usaha Tanaman Hias (Norsery) yang Tetap Bermekaran Saat Badai Defisit Melanda Tanaman Manten Jadi Primadona

DSC01967Beritainspirasi.infoBONTANG – Pencinta Tanaman Hias di Kota Taman seakan tidak ada matinya. Bila anda berkunjung ke Kota ini anda akan dengan mudah menjumpai tanaman hias, seolah mencerminkan selogan Kotanya  BONTANG KOTA TAMAN (Tertib,Agamis,Mandiri,Aman dan Nyaman) Usaha Norsery di Kota ini pun ikut tumbuh menjadi sebuah jenis usaha yang cukup berkembang.
Namun demikian memulai sebuah usaha botani tanaman hias memang tidak dapat terlepas dari hobi. Banyak wirausahawan yang telah sukses bisnis tanaman hias karena bermula dari sekedar kegemaran dan kecintaannya terhadap menata dan mengkoleksi aneka jenis tanaman hias. Membangun usaha tanaman hias atau Nursery merupakan usaha yang membutuhkan kesabaran dan ketelatenan, karena ketika memulai hingga dapat menghasilkan uang, dibutuhkan waktu minimal 6 bulan.
Jadi dalam bisnis ini, kesabaran memamng menjadi kunci utama. Dengan kata lain usaha ini hanya untuk mereka yang memiliki tingkat kesabaran diatas rata-rata, selain itu hobi lebih diutamakan daripada mengejar keuntungan dengan cepat. Untuk membangun sebuah tempat usaha nurseri, diperlukan banyak modal, antara lain : lahan usaha, pot, berbagai jenis tanaman, pupuk dan obat-obatan, dan sumber air.
Hadi contohnya sehari-hari menekuni usaha di bidang pembibitan tanaman ini di jalan Tomat nomor 28, Kelurahan Gunung Elai, Kecamatan Bontang Utara. Usaha yang dirintisnya sejak 2 tahun lalu kini sudah mulai terlihat hasilnya. Buah dari kesabaran serta ulet, dan tekun yang menjadi kunci utama kesuksesannya saat ini.
Ia menceritakan bahwa usaha yang dia jalankan ini Mulai dirintis sejak tahun 2013 lalu. Berawal dari hobinya yang senang merawat dan menanam tanaman, kini Ia justru sukses mendirikan tempat pembibitan tanaman yang dia beri nama Taman Asri. Bahkan saat ini, setidaknya sudah lebih dari 100 jenis bibit yang ada di tempat usahanya baik tanaman hias maupun tanaman buah-buahan.
Namun begitu sebagai sebuah usaha, Defisit anggaran yang melanda Kota Bontang juga sangat terasa dalam bidang usahanya saat ini. Menurutnya hal ini disebabkan  deficit anggaran yang secara otomatis berdampak pada proyek fisik yang berbeda dengan tahun sebelumnya, jumlah proyek fisik bisa mencapai puluhan hingga ratusan kegiatan, namun tahun ini ternyata nihil, hal ini berpengaruh juga terhadap usaha yang ia geluti.
“Jika dirata-ratakan setidaknya terjadi penurunan penghasilan sekitar 20-30 persen, penurunan terasa sekali sejak tahun kemarin. Saya terpaksa mengurangi satu pekerja ya karna cukup terasa penurunan penjualan akibat defisit anggran ini, pekerjaan proyek fisik sekarang tidak ada. dulu dari sekolaha saja sudah lumayan mereka membeli untuk menata sekolahnya sekarang hampir tidak ada lagi sekolah yang menata taman sekolahnya,” ungkap Hadi dengan ramah.
Meskipun begitu, ia mengaku tetap optimis dengan kondisi saat ini. Defisit yang terjadi memamng sedikit menbuat kaget dari yang terbiasa enak menjadi harus lebih berupaya lebih kuat lagi.
Program pemerintah Kota Bontang lewat  program Green City yang mewajibkan menanam tiga bibit pohon bagi pasangan yang ingin menikah jadi kewajiban tahapan untuk bisa sampai ke KUA. Calon pasangan suami istri (Pasutri) harus mendapatkan rekomendasi dari beberapa Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) terlebih dahulu ini juga menjadi berkah tersendiri disaat-saat seperti ini.
“Saat ini yang menjadi primadona itu, ya tanaman manten. Setiap hari ada saja yang membeli bahkan setidaknya ada 5 atau 3 pasangan calon penganten membeli setiap harinya. Selain itu bibit Lombok juga cukup diminati meski jarang namun sekali beli langsung dengan jumlah banyak,” pungkasnya. (And)

kpukukarads