Daerah  

Veridiana Beharap Pembangunan Pabril Metanol di Bontang Selesai Sesuai Rencana

ketua Komisi II DPRD Kaltim Veridiana Huraq Wang

SAMARINDA – Ketua Komisi II Veridiana Huraq Wang menyambut baik rencana pembangunan pabril metanol oleh PT Pupuk Kaltim (Pupuk Indonesia) di Kaltim.

Pabril metanol tersebut rencananya bakal dibangun di Kota Bontang. Pembangunanya sendiri sudah bergulir sejak tahun 2019 silam. Progresnya terus berjalan hingga direncanakan tahun 2023 sudah bisa beroperasi.

Veridiana Huraq Wang berharap pembangunan pabrik terealisasi sesuai dengan jadwalnya.

“Semoga secepatnya, dan beroperasi sesuai jadwal,”kata Veridiana pada awak media.

Menurut Veridiana Huraq Wang, saat ini situasi ekonomi sedang sulit karena pandemi Covid-19 yang terjadi sejak tahun 2020 lalu. Untuk itu, kehadiran investasi pembangunan pabrik metanol merupakan salah satu jalan keluar untuk berputarnya ekonomi dan juga penyerapan tenaga kerja.

Veridiana mengatakan keberadaan industri tersebut tidak hanya menambah pendapatan asli masyarakat di daerah Bontang namun juga akan berimbas pada masyarakat di luar Bontang.

“Salah satunya dengan banyaknya penyerapan tenaga kerja baik di Kota Bontang maupun wilayah sekitarnya,” kata Veridiana Wang.

Ia mengatakan pemulihan ekonomi di tengah pandemi merupakan komitmen yang harus dibangun mulai dari pemerintah pusat hingga pemerintah daerah dan satu di antaranya bagaimana meningkatkan program yang dapat menyerap banyak tenaga kerja.

“Pada masa pandemi ini pemerintah provinsi masih melakukan relaksasi pajak khususnya pajak kendaraan bermotor karena meningkatnya jumlah pengangguran dan para pencari kerja ini harus dicarikan solusi,” beber Veridiana.

Kendati demikian, pihaknya meminta agar dalam penyerapan tenaga kerja memprioritaskan warga lokal.

“Tidak semua, akan tetapi kalau bisa sebagian besar karena bagaimanapun perusahaan berkewajiban memberikan manfaat positif bagi warga lokal,”ucapnya.

Pihaknya mengakui bahwa keahlian merupakan persyaratan yang menjadi prioritas oleh sebab itu pemerintah bisa mempersiapkan sumber daya manusia yang profesional dan unggul melalui sejumlah pelatihan dan pendidikan sehingga warga lokal memiliki daya saing.

Seperti diketahui, Untuk investasi, Pupuk Kaltim menyiapkan investasi sekitar US$ 2,5 miliar atau sekitar Rp 36,25 triliun (kurs Rp 14.500) untuk pembangunan dua proyek membangun pabrik di Teluk Bintuni, Papua Barat dan Bontang, Kalimantan Timur. Sebesar US$ 2 miliar (atau Rp 29 triliun) untuk proyek di Bintuni, yaitu pabrik urea, ammonia, dan methanol, sisanya untuk proyek di Bontang, seperti pembangunan pabrik NPK baru, pabrik soda ash.

(Fran)

Exit mobile version