Beri.id, SAMARINDA – Tinggi air di Waduk benanga sudah mendekati level merah, berada pada ketinggian 89 cm.
Hal itu terpantau pada siang tadi, Senin (13/01/2020) berkisar pukul 13.30 Wita.
Kepala Satuan Kerja (Satker) Operasi Pemeliharaan (OP) BWS III Wilayah Kalimantan Timur (Kaltim) Kalpin Nur mengatakan ada dua kemungkinan penyebab tingginya air waduk yang terletak di Kelurahan Lempake, Samarinda.
Selain karena curah hujan, dicurigai ada luapan air dari aktifitas pertambangan dari hulu sungai Mahakam.
“Saya curiga, karena Kita lihat ada perbedaan antara air hujan dan limbah tambang, tadi kita lihat dari drone. Kita belum bisa mastikan cuman curiga” kata Kalpin
Akibatnya tingginya air di waduk benanga hingga meluap di pemukiman warga.
Banjir juga tidak hanya meredam rumah warga, fasilitas sekolah juga ikut terendam oleh banjir. Dalam pantauan dilapangan, sekolah SDN 024 Samarinda Utara, Jalan Bengkuring Raya Kota Samarinda, mulai terendam banjir.
Kepala Dinas Pendidikan (Kadisdik) Kota Samarinda Asli Nuryadin mengatakan dampak banjir telah merendam 4 sekolah di Kota Samarinda diantaranya SMP 30 Desa Pampang, di sungai Pinang ada 2 sekolah, dan dari Ilir ada satu sekolah. Dirinya menilai itu persoalan biasa yang dirasakan sekolah itu setiap hujan turun.
“Menurut saya ini persoalan biasa, setiap hujan turun sudah pasti banjir,” ungkapnya.
Atas musibah banjir yang melanda sekolah, pihaknya belum mengeluarkan himbauan untuk meliburkan sekolah Terdampak.
“kemaren pas hari sabtu kan sudah kering, saya pikir sudah turun, sampai senin pun belum ada laporan sekolah-sekolah yang menghambat jalannya proses belajar mengajar,” tambahnya.
Namun begitu dirinya memastikan jika potensi banjir tambah naik, sekolah Terdampak dimungkinkan akan diliburkan.
(Fran/*)