SAMARINDA – Wakil Ketua Komisi X DPR RI, Hetifah, mendorong revitalisasi wisata hutan Kebun Raya Universitas Mulawarman Samarinda (KRUS). Hal ini disampaikan saat meninjau KRUS Tanah Merah, Minggu (6/5).
“Kita perlu duduk bareng dengan beberapa stakeholder, Dinas Pariwisata dan pihak UNMUL untuk membicarakan masalah ini. Dalam waktu dekat saya nanti yang akan fasilitasi untuk FGD”, jelas Hetifah.
“Ada banyak jenis kayu dan beberapa fasilitas yang sudah dibangun sebelumnya. Sayang sekali kalau dibiarkan”, lanjut Anggota DPR Dapil Kaltim ini.
Menurut Hetifah, pengelolaan KRUS juga harus diperbaiki. Pasalnya, saat ini wisata botanical garden tersebut saat ini mangkrak setelah tidak ada kejelasan dari pihak Unmul. Bahkan, para karyawan sudah diberhentikan semua.
Mantan manajer KRUS, Sudirman mengeluhkan ketidakpastian pengelolaan KRUS yang berujung pada mangkraknya wisata itu. Ketika masih beroperasi KRUS mampu menyedot ribuan pengunjung. Sejak tidak beroperasi, beberapa fasilitas mulai rusak.
“Kami hitung butuh 400 miliar untuk memperbaiki wisata ini”, kata Sudirman.
Sudirman mengatakan selama ini memang ada pihak yang khawatir jika hutan dengan luas 300 hektar ini dibuka kembali sebagai tempat wisata karena dapat merusak fungsi hutan itu sendiri.
Aspirasi untuk menghidupkan kembali KRUS juga disampaikan Kepala Desa Tanah Merah, Dimas Kamaswara. Ia ingin agar hutan ini kembali dibuka dan memberi manfaat warganya.
“Ibu saya titipkan aspirasi ini. Kami mohon dibantu untuk menghidupkan wisata ini”, harap Dimas. (Red)
