Launching Museum Samarinda Terancam ditunda, Walikota Nilai Museum Belum Siap Dibuka.

SAMARINDA– Warga Samarinda tampaknya harus kembali bersabar. Museum Samarinda yang direncanakan buka pada bulan februari mendatang, terancam akan ditunda.

Hal itu disampaikan langsung oleh Walikota Samarinda, Syaharie Jaang, saat ditemui usai melakukan peninjauan di Museum Samarinda dan Taman Samarendah, pada 19/01 Malam hari tadi.

dprdsmd ads

Menururnya, persiapan pembukaan museum belum maksimal, terdapat beberapa persiapan yang harus segera di selesaikan. Bahkan sebut Walikota ada beberapa pekerjaan bagian museum yang belum rapi.

“belum siap, karena bendanya masih ada yang dipinjam di cagar budaya, yang kedua ada beberapa pekerjaan yang belum rapi”

Syaharie Jaang memfokuskan peninjauannya kepada market SMP 1 dan SMA 1 yang diketahui belum terpajang dan belum selesai. Bahkan Syaharie Jaang menilai dinas kebudayaan kurang melakukan komunikasi untuk menyelesaikan hal tersebut.

” padahal kan untuk mengisi beberapa kebutuhan disitu kan tidak terlalu besar, nah inilah pentingnya komunikasi, saya lihat di dinas kebudayaan sangat kurang” ucap Syaharie Jaang.

Syaharie Jaang juga menyebutkan bahwa market tersebut merupakan bagian penting untuk ada didalam museum, Hal itu dikarenakan tanah pembangunan museum tersebut merupakan bekas lahan SMA 1 dan SMP 1 yang kini akan berganti rupa menjadi ruang terbuka hijau dan Destinasi wisata Museum Samarinda.

” market yang 80 juta sediakan cuma satu, kita kan malu. tujuan saya memindahkan sekolah itu ya saya komitmen untuk membuahkan hal baik disitu , kepentingan orang banyak. Jadi harus ada sejarah kedua sekolah didalam museum, apa lagi pejabat-pejabat termasuk pak Gubernur yang merupakan alumni” Ungkap Syaharie Jaang.

Lebih lanjut Syaharie Jaang mengatakan akan mengkomunikasikan untuk menunda pembukaan, dan merampungkan yang belum terselesaikan.

” lebih baik kita tunda dulu, lalu kita menyelesaikan yang belum selesai, lebih baik sperti itu ketimbang harus menutup lagi, kalo sekali dibuka ya harus dibuka terus menerus” tutup Syaharie Jaang. (Rad)